Rabu, 28 Januari 2009

Inspirasi


SEMANGAT BERBAGI BUKAN MENGGEROGOTI

Renungan : Eko Bayu Aji
Sudah sekian lama kita dikenal sebagai negara muslim terbesar di dunia, ada teman yang nakal mengartikan besar jumlah orangnya aja bukan besar karya dan perannya. Apa itu benar??

Kita teliti lagi bahwa peran kita di dunia Muslim belum banyak didengar seperti negara kaya di Arabia sana atau di timur tengah sana, kita masih repot berbenah. Jadi contoh model Demokrasi, Ekonomi Kerakyatan, atau Hak Azasi, penegakan Hukum, dan lain - lain. Semua itu ada harganya gak gratis, kita harus juga acungi apresiasi bagi perjuangan ide-ide mereka. Tapi mana ide yang membuat kita tegak, bangga, dan harga diri sejajar dengan teman sepermainan waktu kecil seperti Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, serba kita harus berbenah gak ada kata menyerah. Apalagi mau jadi model negara muslim dunia masih perlu waktu,kita terlalu lama dan terlalu banyak santai, malas, menggantungkan orang lain, kesukuan,pilih2 teman, ayo hilangkan perbedaan. Kita Sama makhluk Tuhan yang ada di dunia ini wajib bagi umat muslim khususnya berbuat kebaikan pada siapa saja kita jadikan ini model peradaban manusia Indonesia.

Semangat menggerogoti ada dimana mana, ga usah bilang korupsi uang dulu... liat kita telah membuang banyak waktu untuk saling menyalahkan, santai,malas belajar, dan tidak mau mentransfer teknologi negara lain akhirnya yang kaya yang 'berkuasa' dan yang miskin yang 'tidak berkuasa' setelah yang 'tidak berkuasa' memerintah juga mental belum di up grade berulang terus lupa lupa..apa yang harus diprioritaskan kelupaan. Jadi Sarjana lupa tugasnya,jadi Magister mana karyanya, jadi Profesor mana karya nyatanya buat masyarakat? atau ada yang buntu ini? gimana solusinya? apa dengan debat di TV,koran,radio? Rakyat butuh kerja,anak perlu sekolah, orang sakit butuh obat, negara butuh dana buat rakyat, orang pintar butuh fasilitas untuk penelitian, semua punya kebutuhan..jadi ayo minimal jangan jadi penyebab kebuntuan karena "Visi menjadi manusia Bermanfaat" itu nasehat Nabi SAW yang mudah diucapkan tapi perlu kesabaran dan kekuatan untuk menjalankan.

Semangant berbagi juga diukur dari seberapa derma kita atau sedekah kita pada kaum yang kurang 'beruntung'.. sebenarnya banyak potensi otak manusia Indonesia yang unggul dan cerdas2. Cuman mental atau akses perlu kita buka lebar dan semua secara bersama-sama bekerja sama jangan salahkan negara aja kalo susah tapi kelakuan kitalah yang bikin tumpukan tabungan kesulitan semua orang...

Jangan-jangan penulis juga bagian dari kemalasan???atau agen kemalasan??
Cuma dari diri sendiri saya cuma bisa menghimbau sudah kah saya baik??
Penulis melanjutkan minum seteguk kopi hangat sambil berucap " Segala Puji Bagi MU" Hamba berserah dan berusaha"

Semoga kita terus maju dan jadi pencerah sekitar kita. Amien

0 komentar: