Sudah lama
saya tidak berdoa:
Film Kun Fayakuun
mengajarkan sederhana kepada penontonnya tentang Kekuatan Do'a.
Kekuatan percaya pada Allah. Kekuatan pasrah pada Kehendak-Nya.
Dan semua itu memotivasi banyak orang.
oleh : Yusuf Mansyur
Hari gini, banyak yang berputus asa. Atau sedikitnya, berkurang imannya kepada Allah. Banyak yang tidak percaya bahwa ia bisa berhasil. Tidaklah sedikit yang percaya bahwa nasib buruk akan menimpanya. Atau, tidak mau meyakini bahwa pertolongan Allah itu bakal datang. Sebagiannya hanya mau percaya bahwa hidupnya ya gitu-gitu aja.
Ga akan ada perubahan, sbb otaknya mengatakan ia tidak mungkin berubah. Tanya saja kepada seorang pegawai yang gajinya kurang. Ia akan memandang segala kekurangannya, dan kekalahannya setiap bulan secara keuangan. Tanya juga para pedagang yang kekurangan modal. Baginya, ia bakalan punya keuntungan berlipat-lipat kalau ia bisa memiliki modal tambahan yang berlipat-lipat. Tanya pula mereka yang memiliki hutang segunung, sedangkan pekerjaan dan usaha sdh tidak ada. Apalagi kalau kemudian peluang dan kesempatan juga terasa gelap baginya. Maka, hutang itu katanya tidak akan pernah terbayarkan. Tanya pula kepada mereka yang terkena kanker, atau anggauta keluarganya ada yang kena penyakit kronis, menahun. Ia akan lihat kematian yang cepatlah jawaban yang tepat.
Kun Fayakuun, ia saya suarakan agar diri ini tidak melemah. Tidak jatuh dlm keputusasaan. Tidak larut dalam kesedihan. Dan yang lbh penting lagi, tumbuh kemudian keinginan tuk berubah, dan percaya bahwa segalanya masih mungkin, sebab tuhannya adalah Allah Yang Maha Kuasa. Kun Fayakuun.
Penulis Blog menambahkan perlunya berserah diri pada ALLAH sepenuhnya, pasrah ikhlas atas semua usaha kita.Ingat " Tiada Daya dan Upaya hanyalah Allah SWT ", Hanya Allah SWT sang Maha kuasa, Dialaha sang Super Power Dunia Akhirat, Penulis Blog sendiri juga belajar pasrah dan berserah diri karena keterbatasan ilmu maka penulis masih berusaha dengan belajar pada orang bijak, cerdik cendikia, alim ulama dan orang shaleh..dan hanya kepadanya segalanya kami gantungkan.
Semua akan dinilai Allah selama kita mengikuti kebenaran..sekali lagi kebenaran, kebenaran bisa aja cahayanya dipadamkan tetapi sebenarnya dia tidak padam, karena itulah kuasa ALLAH SWT mengalahkan nafsu keserakahan manusia dan makhluk lainnya.
Sekalipun penguasa, atasan, bangsawan,hartawan berusaha menghalangi kebenaran tapi kebenaran akan tetap mencari jalannya...Kun fayakun..Allah Maha Penolong kita..Allah hu Akbar..
Selasa, 22 September 2009
KUN Fayakun - Yusuf Mansyur
Senin, 21 September 2009
Dua Kenikmatan Yang Sering Dilupakan
Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Thursday, 17 September 2009
Dua Kenikmatan Yang Sering Dilupakan
Senin, 14 September 2009
قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“dua kenikmatan yg sering dilupakan banyak orang, kesehatan dan kelowongan waktu” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang sama – sama kita muliakan Guru kita yang kita cintai fadhilatul sayyid ad da’i ilallah Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Athas matta’Anallahu bihi, para ulama, para kyai, dan para tokoh masyarakat yang hadir, para sesepuh.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Limpahan puji kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Maha Abadi, Yang Maha Melimpahkan Rahmat dengan Kemuliaan-Nya sepanjang waktu dan zaman. Yang di malam mulia ini, di malam 25 Ramadhan, yang padanya terdapat sedemikian banyak hujan cahaya Rahmat Illahi, menghujani umat Nabi Muhammad Saw dengan tawaran – tawaran Illahi yang disampaikan kepada utusan Allah yang paling suci, Sayyidina Muhammad Saw.
“Taharraw lailatalqadri fil witri min al’asyril awakhiri min ramadhan”. Demikian riwayat Shahihain Bukhari dan Muslim. “Temuilah kemuliaan malam lailatulqadr di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, di malam ganjil”. Dan hadits lainnya “temuilah kemuliaan lailatulqadr di 7 malam terakhir, di malam ganjil di bulan Ramadhan”. Semoga malam ini, malam kemuliaan bagiku dan kalian dilimpahi cahaya kemuliaan lailatulqadr dan segala Anugerah-Nya. Di malam 25 Ramadhan, kita berkumpul di dalam cahaya Anugerah Ilahi, terang – benderang menghujani para tamu-Nya yang berdatangan ke Baitullah, berdatangan ke istana Keridhoan Allah ini dan tiadalah 1 orang tamu yang akan dikecewakan oleh Sang Maha Dermawan terkecuali semua tamu disambut dengan Anugerah Luhur, disambut dengan semulia – mulia Anugerah. Anugerah yang tidak bisa diberikan pada makhluk satu sama lainnya, Anugerah yang hanya dimiliki Allah berupa Anugerah yang kekal dan abadi, Kasih Sayang Allah ditumpah-ruahkan, dihujankan dan dihamparkan kepada para tamu – tamu Allah. Mereka yang berkumpul di dalam dzikir, berkumpul di dalam taklim, dan kemuliaan shalawat dan dzikir dzikir Nabawiy, semoga aku dan kalian selalu di dalam Kasih Sayang Rahmat Allah yang abadi dhahiran wa bathinan, dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat, Sang Nabi Saw bersabda “matsalulladzii yadzkurullah walladzii laa yadzkurullah matsalul-hayyi wal-mayyiti”, demikian diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. “Perumpamaan orang – orang yang bedzikir mengingat Allah dengan orang yang tidak pernah mengingat Allah, bagaikan perumpamaan yang hidup dan yang mati”. Jiwanya padam dari Keluhuran Ilahi, ia makan dan minum melewati hari – harinya dan lepas dari Anugerah yang abadi. Di hadapan manusia, ia hidup, berbicara dan berbuat. Namun di hadapan Allah, tiada bedanya dengan yang mati, karena ia tidak mau mengingat Allah.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Beruntunglah kita yang hadir di majelis agung ini, semoga selalu dalam kemuliaan dzikir sepanjang hidup kita. Dalam pekerjaan, dalam aktifitas, dalam rumah tangga, dalam siang dan malam, semoga jiwa kita selalu diingatkan Allah dan digetarkan Allah pada Cahaya Kemuliaan Nama-Nya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Oleh sebab itu di malam – malam terakhir ini khususnya, perbanyaklah dzikir dengan menyempurnakan shalat fardhu kita semampunya, dengan memperbanyak dan menambah khusyu’nya semampunya, menyempurnakan shalat tarawih semampunya, memperbanyak bacaan Alqur’an semampunya, meninggalkan segala dosa semampunya, melaksanakan hal – hal yang mulia semampunya. Sungguh teriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika turunnya firman Allah Swt “Lillahi maa fissamaawaati wamaa fil ardh, wa in-tubduu maa fii anfusikum awtukhfuuhu yuhaasibkum bihillah, fayaghfiru liman yasyaa’ wa yu’addzibu man yasyaa, wallahu ‘alaa kulli syaiin qadiir”
Milik Allah seluruh langit dan bumi. Dan Allah Swt mengetahui semua apa yang tersembunyi dan semua yang terlihat. Semua perbuatan kita yang terlihat oleh makhluk atau perbuatan kita yang disembunyikan berupa dosa dan pahala, Allah Maha Melihatnya dan tiada yang tersembunyi bagi Allah. Maka Allah akan menghisab kalian, QS. Al Baqarah : 284). Demikian firman Allah Swt dan Mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan akan menurunkan siksa bagi yang dikehendaki-Nya.
Ketika ayat ini turun, berdatangan para sahabat kehadapan Sang Nabi Saw, mereka berlutut dan menangis di hadapan Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, Allah sudah perintahkan shalat, puasa, zakat dan apa semampu kami, namun sekarang datang firman Allah, kami akan dihisab, bagaimana ini sungguh sangat berat?”, maka Nabi Saw bersabda sebagaimana riwayat Shahih Muslim “apakah kalian akan berkata sebagaimana orang – orang yahudi yang ketika diperintah mereka berkata “sami’na wa ashaynaa faquuluu sami’na wa atha’naa”.
Kalian ini jangan seperti orang yahudi, kata Rasul saw. Kenapa? Orang yahudi ketika diperintah Allah, ia berkata “kami dengar tapi kami tidak mau taat, katakan kami dengar dan kami taat”. Maka para sahabat menunduk, menghentikan tangisnya seraya berkata “sami’na wa atha’naa” kami dengar dan kami taat.
Demikian indahnya iman para sahabat radhiyallahu anhum. Dalam keadaan sunyi senyap, ketika para sahabat mengalah dan menerima apapun yang sangat berat yang mereka keluhkan pada Sang Nabi Saw, maka turunlah ayat “aamanarrasuulu bimaa unzila ilaihi min rabbihii wal mu’minuna kullu aamana billahi wa malaikatihii wa kutubihii wa rasulihii laa nufarriqu baina ahadin min rusulihii wa qaluu sami’na wa athanaa ghufranaka rabbana wa ilaikal mashir, laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maaktasabat..” sampai akhir ayat. Demikian indahnya Allah Swt.
Setelah mereka mengadu pada Sang Nabi saw, mereka tidak mampu jika harus melewati hisab setelah mereka berjuang dengan apa – apa yang mereka mampu. Lalu bagaimana dengan hisab dari apa – apa yang mereka tidak mampu? Allah menjawab “Allah tidak memaksa lebih dari kemampuan kalian”, mereka berkata “sami’na wa athanaa ghufranaka rabbana wa ilaikal mashir” kami dengar dan kami taat, pengampunan-Mu dan kepada-Mu kami akan kembali dan Allah tidak memaksa seseorang lebih dari kemampuannya. Demikian indahnya Allah.
Sekedar kemampuanmu, berbuatlah dan Allah tidak akan menghisab dengan yang lebih dari itu. Allah akan menghisab jika kita mampu tapi kita tidak melakukannya, itu yang akan dihisab oleh Allah Swt.
Bagaimana dengan hal – hal yang kita mampu dan kita masih melakukannya? Allah masih mengajarkan doa “rabbana laa tu-akhidznaa in-nasiinaa aw-akhthanaa” Wahai Allah ampuni kami, jika kami salah dan kami lupa. Allah yang ajarkan. Kalau bahasa logika kita, enak sekali sudah berbuat salah lalu minta pengampunan dosa? Allah yang ajari untuk memberi pengampunan-Nya kepada semua pendosa.
Mintalah kepada-Ku, “rabbana walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahu ‘alalladziina min qablinaa” jangan bebani kami seperti umat – umat yang terdahulu beban yang berat, beri kami beban yang lebih ringan.
Memangnya boleh seperti itu? minta beban yang lebih ringan?. (sungguh telah) Diajari oleh Allah, agar kau mendapat beban hidup yang lebih ringan. Minta kepada Allah, “Rabbiy di zaman para sahabat bebannya berat sekali, aku tidak mampu berbuat seperti mereka”. Allah sudah ajari agar jangan dibebani umat seperti beban yang berat tapi beri kemuliaannya.
“Walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi” jangan bebani kami dari apa – apa yang kami tidak mampu.“Wa’fu ‘annaa waghfirlanaa warhamnaa anta mawlaanaa fanshurnaa ‘alal qaumilkafiriin” kasih sayangilah kami, maafkanlah kami, dan tolonglah kami dari orang – orang non muslim yang memusuhi kami.
Tolong agar mereka diberi hidayah, tolong agar mereka yang memusuhi diberi hidayah dan jika mereka memerangi, tolong diberi pertolongan agar kita menang. Demikian indahnya doa yang diajarkan oleh Allah Swt kepadaku dan kalian dan seluruh umat ini.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul Saw bersabda “wallahi inniy la-astaghfirullah wa atubuilaihi fil yaumi aktsara min sab’ina marrah”.
Demikian riwayat Imam Bukhari didalam musnidnya. “Demi Allah, bahwa aku ini bertaubat dan beristighfar kepada Allah setiap hari lebih dari 70X”. Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari mensyarahkan makna hadits ini dengan syarah yang panjang, namun ringkasnya adalah Rasul Saw adalah orang yang paling mulia dan ma’shum. Bagaimana beliau bertaubat dan beristighfar atas apa? karena tidak ada dosanya. Maka dua pendapat yang paling kuat dikatakan oleh Al Imam Ibn Hajar, yang pertama adalah Rasul Saw beristighfar dari kemuliaan – kemuliaan yang lewat dari hari – harinya yang belum sempat beliau laksanakan.
Pendapat yang kedua adalah beliau beristighfar untuk seluruh umatnya, karena Rasul saw kalau berdoa tidak pernah untuk dirinya tapi selalu menyertakan umatnya. Beliau beristighfar dan bertaubat untuk umatnya pula, karena didalam riwayat yang tsigah didatangkan kepadaku amal – amal pahala kalian umatku setelah aku wafat dan apabila amal kalian baik, aku memuji Allah dan bila amal kalian buruk, aku beristighfar untuk kalian.
Inilah Sayyidina Nabi Muhammad Saw yang sudah diperintahkan Allah Swt, “fa’lam annnahu Laa ilaaha illallah, wastaghfir lizanbika walil mukminina wal mukminat” Allah sudah perintahkan kepada Nabi saw untuk beristighfar kepada mukminin dan mukminat, maka Rasul saw beristighfar lebih dari 70X dan bertaubat setiap harinya. Kalau yang tidak pernah berdosa saja seperti ini, bagaimana aku dan kalian?.
Hadirin – hadirat, taubat itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Taubat itu adalah menyesali dosa kita dan berniat ingin meninggalkan apa yang telah kita perbuat dari dosa. Jika nanti berbuat lagi jangan difikirkan, itu adalah hari esokmu. Yang penting adalah dosamu yang lalu dan saat ini.
Bagaimana niatnya? Bila kau berniat “Rabbiy..Rabbiy.. (tuhanku.. tuhanku..) aku ini ingin meninggalkan dosa – dosaku dengan kesungguhan”, dan niat itu adalah taubat. Itu kemuliaan taubat tumpah padamu dan cinta-Nya Allah sangat memanjakan mereka – mereka yang bertaubat.
Hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian di malam hari ini, di detik agung ini, di malam mulia ini, di majelis mulia ini, semua diterangi dengan cahaya kemuliaan taubat. Kita menyesal dan tidak senang dengan semua dosa yang pernah kita lakukan, semoga Allah beri kekuatan di hari esok untuk memberikan kekuatan bagi kita meninggalkan dosa – dosa kita.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sebagian di hatinya berkata “aku ini terjebak dosa karena urusan – urusan nafkah” atau urusan lainnya, maka minta kepada Allah kemudahannya agar kau bisa lepas dari dosa itu. Kalau masalah nafkahnya membawa dosa, minta kepada Allah, berikan jalan padaku yang mudah agar mendapatkan nafkah yang lebih baik, atau dalam pekerjaan atau dalam rumah tangganya atau lainnya, adukan kepada Allah, “Rabbiy aku berbuat seperti ini bukan karena kemauanku tapi terjebak, maka tolonglah dengan kemudahan.
Hadirin – hadirat, Yang Maha Mendengar, mendengar semua getaran jiwamu siang dan malam.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, bagaimana indahnya Allah Swt berbuat kepada hamba – hamba yang dicintai-Nya. Semoga aku dan kalian dicintai Allah siang dan malam dan merindukan Allah, sebagaimana sabda Nabi saw “man ahabba liqa'iy ahbabtu liqa'ah” barangsiapa rindu jumpa dengan-Ku maka Aku pun rindu jumpa dengannya. (Shahih Bukhari), Sebagian orang berfikir kalau rindu jumpa dengan Allah, dirindukan Allah, cepat wafat dong??,
justru tidak, karena Allah Swt Maha Mampu Memanjangkan Usianya didalam kerinduannya kepada Allah agar semakin dahsyat rindunya, agar semakin dilimpahi kebahagiaan di dunianya, agar ia tahu bagaimana Allah memuliakan hamba – hamba yang rindu pada-Nya di dunia dan akhirat, karena Allah-lah Sang Pemilik dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kalau menyambung silaturahmi saja bisa meluaskan rezki kita, sebagaimana sabda Sang Nabi Saw riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “barangsiapa yang ingin diluaskan rezkinya maka ia menyambung silaturahminya”. Bagaimana orang yang menyambung silaturahmi cinta dengan Allah. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, maka Allah akan luaskan rezkinya dhahiran wa bathinan, dunia wal akhirah. Semoga aku dan kalian di dalam kelompok orang yang rindu dan cinta kepada Allah Swt.
Hadirin – hadirat, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika Rasul saw berjalan bersama para sahabatnya (dalam riwayat yang tsigah) maka lewatlah merangkak seorang bocah kecil menyeberangi jalan maka dalam salah satu riwayat Rasul saw mengambilnya, dalam riwayat lain Sayyidina Umar yang mengambilnya, “apakah bayi ini punya ibu?” maka tak lama keluarlah ibunya dari sebuah kemah dan berkata “ibni..ibni”, (anakku.. anakku..) mengambil anak itu, memeluknya dan menyusuinya. Maka para sahabat menangis melihatnya, Rasul saw bertanya “kenapa kalian menangis?, apa yang membuat kalian menangis?”, para sahabat berkata “kelembutan ibu itu kepada anaknya, kami terharu dan menangis wahai Rasul, betapa cintanya ibu itu kepada anaknya”. Rasul saw bersabda “Inallah arham bi’ibaadihi min hadzihi liwaladihaa” Allah lebih cinta dan sayang kepada hamba-Nya daripada anak ini kepada ibunya, lalu Rasul Saw bertanya apakah mungkin ibu ini melemparkan bayinya ke api?, (para sahabat menjawab) mustahil wahai Rasullulah…!”,. Demikian pula Allah Swt kepada hamba – hambaNya yang dicintai-Nya, akan selalu dibela oleh Allah Swt.
Diriwayatkan di dalam Musnad Imam Ahmad bahwa ketika kejadian seperti ini seorang wanita melihat Rasul saw, ia sedang membenahi kayu dan bara api yang menyala, lalu ia mengangkat bayinya “wahai Rasul aku sungguh tidak akan mungkin melemparkan bayiku ke dalam api, apakah Allah akan melemparkan hamba – hambaNya yang cinta kepada-Nya ke dalam api?”, maka Rasul Saw menutup wajahnya, menunduk dan menangis, seraya berkata : “demi Allah, sungguh Allah tidak akan memberi siksaan dan kehinaan kepada mereka yang mengucap tiada Tuhan selain Allah”. Semakin sempurna kalimat ini di sakaratul maut kita, semakin lepas kita dari siksanya Allah Swt. Sebagaimana sabda Sang Nabi saw riwayat Shahih Bukhari “man qaala lailahailallah khaalishan min qalbihi haramahullahu alannaar” barangsiapa yang mengucap lailahailallah dari dasar hatinya dan ia wafat maka Allah haramkan ia dari api neraka. (Shahih Bukhari)
Hadirin – hadirat, semoga aku dan kalian dalam cahaya keagungan lailahailallah…
Diriwayatkan didalam riwayat yang tsigah (tsiqah : kuat), ketika seorang yang cinta kepada Allah di masa hidupnya tapi ia sudah terlanjur banyak berbuat dhalim kepada orang lain maka ketika didalam sidang akbar ia dihadapkan ke hadapan Allah Swt dan ditimbang amalnya, sebagaimana hadits yang telah saya sampaikan beberapa waktu yang lalu bahwa disana itu pertimbangan amal, bukan pertimbangan harta dan dinar dan dirham, jadi alat tukarnya pahala dan dosa. Orang yang pernah berbuat dosa dan belum sempat meminta maaf akan diambil pahalanya oleh orang yang pernah ia dhalimi. Kalau pahalanya sudah habis untuk membayar hutang – hutang dosanya pada makhluk, maka masih tersisa hutang – hutang dosa, diambil dosa orang itu ditangguhkan padanya sebesar dosanya. (Shahih Bukhari)
Ketika seorang hamba yang mencintai Allah, berdiri di sidang akbar, ia banyak berbuat dhalim kepada orang dan belum sempat meminta maaf dan memohon ridho, namun Allah tidak membiarkan hamba yang mencintai-Nya ini masuk ke dalam neraka, Allah membelanya. “Hamba-Ku apa yang kau dapat dari mizan (timbangan), bagaimana timbangan amalmu?”, “habis Rabbiy, masih tersisa dosa – dosa orang ini yang ditumpahkan padaku, aku harus masuk neraka untuk menebusnya”. Allah bertanya kepada sang penuntut “engkau pernah didhalimi oleh orang yang cinta kepada-Ku ini?”, “betul wahai Allah”, “kenapa engkau tidak memaafkannya?”, “wahai Allah, kalau aku memaafkannya, aku pasti masuk neraka, karena aku pun mempunyai tunggakan dosa yang banyak. Tidak kumaafkan pun aku masih harus masuk neraka, apalagi kalau aku memaafkannya, makin lama aku di neraka”, maka Allah berkata “lihat ke atas”, lalu ia pun melihat ke atasnya, ia lihat istana cahaya yang megah dan mewah. Bergetar ia melihat istana itu dan berkata “Rabbiy, untuk siapa istana itu?”, Allah berkata “untukmu, kalau kau mau memaafkan hamba-Ku yang Ku-cintai”, Allah tidak mau hamba yang merindukan dan mencintai-Nya menyentuh neraka, Allah tebus dosanya, mudah bagi Allah memberikan surga kepada orang itu. “Ini untukmu kalau kau mau memaafkan hamba-Ku yang Ku-cintai”, “kumaafkan wahai Allah, kumaafkan, aku bebas dari neraka, Alhamdulillah aku mendapat surga yang demikian megahnya”. Maka Allah persilahkan hamba-Nya yang dicintai-Nya masuk ke dalam surga. Semoga Allah Swt menjadikanku dan kalian hamba yang dicintai-Nya dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ya Rahman Ya Rahim.
Hadirin – hadirat, Idul Fitri telah dekat di hadapan kita. Tinggal kurang lebih 4 malam lagi ramadhan, sekitar 4 malam lagi, setelah itu selesai. Bagaimana dengan ramadhan kita yang lalu? Maafkan semua orang – orang yang pernah berbuat salah padamu, jangan jadikan jiwa kita mendendam, karena apa? karena dengan memaafkan dosa orang lain kepada kita, Allah akan pemaaf kepada kita. Jangan maafkan orang itu yang berbuat jahat padamu karena dia. Tapi maafkan karena Allah…., Aku memaafkannya bukan karena dia, tapi karena Allah, aku punya dosa kepada Allah dan punya salah kepada Allah, kalau aku tidak maafkan orang ini, bagaimana? aku malu minta maaf kepada Allah atas dosaku. Tapi sebaliknya, kalau kau melupakan orang yang pernah berbuat jahat padamu, tanpa menunggu ia meminta maaf, kau sudah maafkan atas nama Allah Swt dan dimaafkan. Allah Swt akan malu tidak memaafkan.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika seorang yang selalu menghutangi orang lain, ia menghutangi harta, dihutangi oleh orang lain. Ia berkata kepada pembantunya “kalau orang yang susah, biar.., biar saja.., jangan ditagih hutangnya”. Di saat hari kiamat, dia ditagih oleh dosa – dosanya, maka Allah berkata “biarkan dia, biarkan, maafkan ia”. Di masa hidupnya ia pemaaf, maka di hari kiamat Allah malu untuk tidak memaafkannya.
Semoga Allah menerangi jiwaku dan jiwa kalian dengan sifat pemaaf. Orang yang dibenci, di fitnah dan di musuhi itu (misalnya aku, misalnya engkau) kita tidak mendendam, kita makin mulia di sisi Allah, dia makin hina disisi Allah. Kita dapat pahala tanpa beramal sudah ada tumpukan pahala karena memaafkan kesalahan orang pada kita. Orang jahat pada kita, dhalim pada kita, kita maafkan, kita makin diangkat oleh Allah dan dilimpahi keberkahan, dia makin hina disisi Allah. Maka apa ruginya kita memaafkan orang lain?, jika dengan itu kita mendapatkan anugerah dari kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, semoga Allah membersihkan jiwa kita dari sifat dendam dan sifat musuh kepada orang lain, terutama saudara – saudari kita muslimin – muslimat.
Sampailah kita kepada hadits mulia yang kita baca bersama – sama tadi. “Ni’mataani maghbubun fihima katsirun minannaas, ashshihatan walfaraaghu” Dua hal kenikmatan yang sering dilupakan oleh orang, kesehatan dan kekosongan waktu. Kesehatan sering dilupakan oleh orang, demikian pula kekosongan waktu. Ini dua kenikmatan besar dari Allah untuk kita mendapatkan kemuliaan, kebahagiaan, kesuksesan, kesejahteraan. Ini anugerah waktu diberi oleh Allah, kesehatan dan kekosongan waktu. Dipakai apa kekosongan waktu kita dan kesehatan kita?. Kalau sudah sakit, hadirin – hadirat sungguh kenikmatannya sehat baru terasa. Barangkali kalian juga sering merasakan sakit.
Saya pernah enam bulan di kursi roda, tidak bisa berdiri. Kata dokter perlu delapan tahun baru bisa berdiri. Tapi Alhamdulillah dengan doa Guru Mulia, beliau mendoakan dan selesai. Tapi enam bulan saya di kursi roda. Itu enam bulan hadirin.., melihat gelas di depan meja, saya tidak bisa berdiri mencapainya. Iri melihat orang yang bisa berjalan. Rabbiy alangkah nikmatnya berjalan... dua meter dihadapanku, aku tidak bisa mengambilnya, tidak bisa turun dari ranjang, harus nunggu ada yang membawakan kursi roda. Gelas di hadapan dua meter tidak bisa meraihnya, haus harus nunggu orang datang. Ini keadaan kenikmatan bagi mereka yang berjalan,terasa sekali nikmatnya. Betapa indahnya mereka bisa berjalan, kesana – kemari, bisa keluar rumah, bisa kemana – mana, Saya duduk di kursi..., Itu hadirin – hadirat, tentunya kita tidak menginginkan datangnya musibah tapi ingatlah kenikmatan dari Allah, kesehatan kita dan kelowongan waktu.
Kelowongan waktu itu, kalau ada waktu kosong gunakan untuk hal yang abadi, afdhol. Gunakan untuk hal yang mencari kemuliaan di dunia, jika niatnya baik maka akan baik. Namun untuk hal yang abadi, afdhol. Kalau cuma beberapa menit ambil wudhu, sudah, sepanjang kau belum batal (maka) jadi pahala. Duduk, berdiri, berjalan, keluar rumah, jadi pahala itu selama engkau masih dalam keadaan suci dan berwudhu. Berapa menit wudhu?, (sekitar 2 menit saja atau kurang) kosong waktu 2 menit, wudhulah (maka) sampai kau batal wudhu, kau dalam ibadah.
Hadirin – hadirat, demikian indahnya kekosongan waktu diberikan oleh Allah Swt maka sempurnakanlah. Akan datang masanya kita akan kehilangan semua waktu kita dan Rasul saw bersabda riwayat Imam Bukhari didalam Shahihnya. “jika datang waktu kosong di waktu sore, jangan menunggu waktu kosong besok pagi, apapun yang bisa kau perbuat dari kemuliaan, perbuatlah. Bisa silaturahmi, silaturahmi, tidak bisa dengan telpon, tidak bisa telepon, (maka) sms, tidak bisa sms, berdoa untuk muslimin – muslimat. Berbuat apapun, jangan sampai tunggu besok pagi, sekarang jalankan selama ada waktu yang kosong. Kalau sudah datang waktu sore, jangan menunggu (menunda berbuat baik) waktu pagi. Lakukan apa yang bisa kita lakukan pada waktunya. Ambil waktu sehatmu dari sebelum waktu sakitmu dan ambil kesempatan mulia di masa hidupmu sebelum engkau wafat.
Hadirin – hadirat, berlian – berlian kehidupan yang abadi diajarkan oleh Nabi kita Muhammad saw dan tentunya jangan lupa mencintai Rasulullah Saw. Manusia yang paling mencintai umatnya, paling mencintaiku dan kalian dunia dan akhirat. Dan ucapan ini merupakan firman Allah “laqad jaa-akum rasulun min anfusikum a’ziizun a’laihi maa a’nittum hariishun a’laikum bil mu’miniina raufurrahiim” datang kepada kalian seorang Rasul dari bangsa kalian, sangat berat memikirkan musibah kalian dan sangat menjaga kalian dan berlemah lembut kepada umatnya yaitu orang – orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (QS. At Taubah : 128)
Cinta beliau abadi kepada umatnya, sebelum umatnya mencintai beliau saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kerinduan Rasul saw pada orang yang rindu pada beliau sudah disampaikan di masa hidup beliau bahwa akan datang orang yang rindu kepada beliau setelah beliau wafat. Seraya bersabda sambil menangis “aku rindu pada saudara – saudaraku”, para sahabat berkata “kami saudaramu ya Rasulullah”, Rasul berkata “mereka itu adalah orang – orang yang hidup setelah aku wafat, mereka ikut agama Islam dan mereka itu rindu melihat wajahku lebih dari harta dan keluarganya”.(Shahih Muslim)
Maksudnya (diantaranya) perkumpulan seperti ini, kita meninggalkan harta dan keluarga kita. Rumah kita tinggal, harta kita tinggal, kesibukan tinggal, duduk disini.
Disini kita tidak melihat Rasulullah (saw), kalau kita melihat Rasul (saw) barangkali dari minggu lalu kita tidak keluar dari tempat ini untuk menunggu munculnya wajah Sayyidina Muhammad Saw. Semoga Allah memuliakanku dan kalian yang mencintai Nabi kita Muhammad Saw. Ada beberapa dari saudara – saudara kita, bukan satu orang yang bermimpikan disaat acara di Masjid At-Tiin bahwa Ahlulbadr bersama kita berjumpa dengan Rasulullah Saw. Semoga ini menjadi qabul bagi kita bersama Ahlulbadr di dunia dan akhirat. Di dunia dalam keberkahan Ahlulbadr, di akhirat bersama Ahlulbadr dan Imam Ahlulbadr Sayyidina Muhammad Saw dalam kedamaian. Ya Rahman Ya Rahim
Hadirin – hadirat, Al Imam Abul Abbas Muhammad bin Ishaq Atsaqafi alaihi rahmatullah, (atasnya Rahmat Allah swt) seorang Al hafidz dan seorang muhaddits yang meriwayatkan lebih dari 5000 hadits,. Abul Abbas Muhammad bin Ishaq Atsaqafi melakukan 7X pergi haji, pahalanya dihadiahkan untuk Rasulullah Saw. Dan ia menyembelih 12.000 ekor kambing, pahalanya untuk Rasulullah Saw. Dan ia berkata “aku meng-khatamkan 12.000X khatamul qur’an, kuhadiahkan untuk Rasulullah Saw”. Hadirin, siapa diantara kita berlomba – lomba mengirim hadiah untuk Sayyidina Muhammad Saw. Semoga acara di At-Tiin itu menjadi hadiah bagi Rasulullah Saw. Amin allahumma amin.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Beberapa hal yang perlu saya jelaskan sebelum saya menyelesaikan tausiyah dan doa. Banyak muncul pertanyaan tentang zakat profesi. Zakat profesi tidak diakui dalam seluruh madzhab. Zakat setiap bulan tidak diakui oleh seluruh madzhab. Bahwa semua madzhab, Imam Hambali, Hanafi, Syafi’i, Maliki tidak mengakui adanya zakat bulanan atau zakat penghasilan. Yang ada adalah zakat harta dan zakat tijarah (dagang). Zakat cuma ada 7, tidak ada lebih dari itu :
1. Zakat Ma’din (tambang emas, perak, besi atau lainnya) semua tambang itu ada zakatnya. Zakatnya begitu dapat langsung dikeluarkan zakatnya, bukan penghasilan tapi dari tambang bumi.
2. Zakat Rikaz (harta karun) pendaman harta kalau ditemukan ada zakatnya
3. Zakat Ni’am (hewan ternak) kalau memelihara hewan berupa kambing, unta, sapi, kerbau ada zakatnya
4. Zakat Tsimar (buah – buahan)
5. Zakat Maal (harta)
6. Zakat Tijarah (perdagangan)
7. Zakat Fitrah (badan)
Dan tidak ada lagi zakat penghasilan. Jadi sebagian orang yang mengada – adakan di masa sekarang ini sungguh bukan hal yang benar. Kalau disebut shadaqah penghasilan atau shadaqah profesi kita terima, Karena shadaqah hukumnya sunnah, boleh – boleh saja. Tapi kalau zakat, zakat itu fadhu a’in, tidak boleh ditambah – tambah fardhu a’in. Kalau sudah fardhu a’in tidak dilakukan, orang yang tidak mengeluarkan zakat, maka halal harta dan darahnya. Jadi tidak bisa zakat profesi diada – adakan sebagai zakat. Kalau shadaqah profesi / penghasilan setiap bulan mau shadaqah 2,5%, jangankan setiap bulan, mau setiap hari pun shadaqah merupakan sunnah Nabi saw. Tentukan setiap hari shadaqah, atau hari Jum’at shadaqah atau tiap bulan potong gaji, mau 2,5%, mau 10%, mau 20%, mau 50%, mau seluruhnya, silahkan tapi shadaqah…., jangan bicara zakat.
Kalau zakat adalah hal yang fardhu a’in dan tidak bisa ditambah atau dikurangi. Kalau alasan mereka zakat profesi katanya zaman sekarang banyak orang keluar dari Islam karena kemiskinannya, jadi harus ditambah. Kalau begitu banyak yang maksiat, shalat ditambah menjadi 7X setiap harinya??. Tidak bisa begitu tentunya, shalat fardhu tetap 5 waktu dalam jumlah 17 rakaat, tidak bisa ditambah lagi, kalau mau ditambah lagi dengan hal – hal yang sunnah maka afdhal.
Demikian pula zakat, tidak bisa ditambah lagi dan tidak ada dalilnya. Dalil yang dipegang oleh mereka yang mengatakan bahwa Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan ra menjalankan setiap bulan mengeluarkan zakat atau shadaqah, Dikatakan oleh para muhaddits kita bahwa itu untuk dirinya. Kalau untuk dirinya maka itu terserah yang mengeluarkan setiap bulannya. Misalnya saya atau kalian tiap bulan mengeluarkan sekian, terserah, tapi ia tidak memerintahkan untuk yang lainnya tapi untuk dirinya sendiri.
Dan dijelaskan oleh Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Nawawi menjawab tentang masalah ini bahwa orang – orang yang mengatakan adanya zakat selain haul dan nishob (haul : sempurna setahun, Nishab : batas minimal harta yg dikenai zakat) adalah mereka tidak memperhatikan hadits shahih riwayat Imam Malik dari Nafi’ dari ibn Umar yang ini dikatakan oleh Imam Bukhari sebagai silsilah Dzahabiyah (rantai sanad hadits tekuat), maksudnya silsilah perawi hadits yang paling shahih adalah dari Imam Malik dari Nafi dari Ibn Umar dari Rasulullah saw yang mengatakan tidak ada orang yang zakat harta kecuali melewati 1 tahun baru bisa dizakati kalau melewati nishob. Apa itu nishob? Nishob itu adalah batas minimal, kalau lebih dari itu maka wajib mengeluarkan zakat harta. Jadi (jika) mempunyai (gaji/penghasilan) bulanan, tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat. Tapi kalau menaruh uang, terus disimpan sampai setahun dan tidak kurang dari nishob. Berapa nishob?, Nishob adalah harga 84gram emas murni. Jadi seharga 84gram emas murni itu berbeda – beda, setiap hari berbeda. Berapa 84gram emas murni itu? seandainya 84 juta (misalnya) berarti kalau mempunyai harta lebih dari 84 juta sampai setahun tidak kurang, kena zakatnya 2,5% itu zakat harta.
Tapi kalau profesi dan gaji tiap bulan tidak ada zakatnya. (mengada adakan zakat bulanan pada gaji dan profesi) Itu adalah bid’ah dhalalah yang diada – adakan dengan riwayat yang tidak shahih. Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Kita bermunajat kepada Allah Swt, masih tersisa 4 malam dihadapan kita. Semoga Allah muliakan kita didalam keluhuran, di malam yang agung ini dan juga jangan lupa acara – acara kita masih di depan kita. Malam selasa yang akan datang, mereka yang sudah mudik semoga diberi keselamatan oleh Allah Swt, mereka yang ada di Jakarta, punya kesempatan hadir, majelis ini tidak pernah libur selama saya masih hidup, insya Allah majelis ini berlanjut walau malam lebaran.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah tidak mengurangi waktu kita untuk jumpa dengan Rasulullah Saw di surga firdaus kelak, amin allahumma amin. Dan juga malam sabtu yang akan datang, ziarah kubronya bukan malam mingu tapi malam sabtu karena malam 29 kita ziarah kubro ke luar batang dari majelisnya di masjid walikota depok. Dari sana konvoi ke luarbatang, insya Allah. Saya harapkan jamaah semuanya jangan mendahului ke makam, ikut duduk diacara bersama kemuliaan shalawat Rasul Saw di majelis, baru menghadap ziarah ke maqam Al Habib Husein bin Abibakar Alaydrus luar batang.
Demikian hadirin – hadirat, yang memiliki waktu malam sabtu yang akan datang.
(mengenai) Malam ahad, (yaitu) malam minggu, kita lihat keputusan, kalau malam lebaran ya takbiran malam minggu, atau malam senin (lebaran) kita lihat keputusannya.
Demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
Kita bermunajat kepada Allah demi malam – malam agung nan mulia ini, Rabbiy jadikanlah malam ini malam termulia sepanjang usia kami, pastikanlah Kau menjawab segenap doa di malam mulia ini. Ya Rahman Ya Rahim, doa kami, munajat kami, harapan kami, kesusahan kami, keluh kesah kami, kami angkat detik ini dari semua perasaan dan kami tumpahkan di samudera keluasan-Mu. Rabbiy Rabbiy pastikan kami menjadi hamba yang paling Kau cintai dan jadikan kami bersama orang – orang yang Kau cintai, limpahi kami kebahagiaan dunia dan akhirat, limpahi kami kedamaian dunia dan akhirat, juga bagi ayahbunda kami, juga bagi masyarakat kami, bagi bumi Jakarta dan seluruh wilayah muslimin. Ini bangsa kita, bangsa muslimin terbesar di muka bumi, limpahi kemakmuran, tenangkan bumi dari musibah, tenangkan bumi dari gempanya, tenangkan lautan dari tsunami, tenangkan angin dari segala puyuhnya, tenangkan hujan dari segala banjirnya. Ya Rahman Ya Rahim, jadikanlah hari – hari kami dipenuhi Rahmat, jadikanlah siang dan malam kami dalam cahaya Rahmat, inilah doa di malam agung. Ya dzaljalali wal ikram, kabulkanlah dan pandang semua niat dan hajat semua hadirin – hadirat, pandang seluruh wajah dengan semua harapan mereka yang berpadu pada nama-Mu Yang Maha Luhur, semua hajat kami yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, kabulkanlah Rabbiy
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. didalam nama-Mu tersimpan segenap anugerah, dalam nama-Mu tersimpan segala kenikmatan dan kebehagiaan, dalam nama-Mu tersimpan penciptaan dunia dan akhirat, Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. didalam nama-Mu tersimpan takdir kami, ketentuan hidup kami dalan nama-Mu, Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah.. Ya Rahman Ya Rahim
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Kita teruskan dengan munajat meminta kepada Allah disingkirkan segala musibah, kesusahan, dan kesulitan kita dengan bertawassul kepada Ahlulbadr. Ya tafadhol masykura.. Malam selasa depan sudah bulan syawal dan majelis mulai pukul 21.00 WIB. karena ramadhan (majelis dimulai) pukul 21.30 atau 21.15 WIB karena ada tarawih, jadi kalau selain ramadhan majelis mulai jam 9 malam.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, saya mohon doa karena tempat kita ini sudah semakin Allhamdulillah padat dan tidak mencukupi. Kita mau pindah juga, jamaah berat terutama masyarakat juga berat, sebagian besar jamaah juga berat bila pindah tempat. Lantas apa yang bisa kita perbuat?, Kita berharap dan saya mohon doa pada jamaah juga agar turut mendoakan tempat sebelah ini insya Allah akan kita bebaskan untuk memperluas Majelis Rasulullah Saw…, Semoga tempat sebelah ini bisa kita bebaskan dan menjadi tanah daripada majelis kita diperluas ke sebelah ini, jadi wilayahnya bisa dipadu majelisnya.. tanah sebelah bisa kita bebaskan untuk milik Majelis Rasulullah Saw (jika ada kemampuan).
Cukup luas tanah disebelah ini, bisa dibebaskan sekaligus untuk markas kita yang selama ini masih mengontrak dan ini niat hanya bergantung kepada Allah Swt dan menggantungkan dengan doa (belum ada kemampuan dananya), dengan amin, harapan kalian, semoga doa ini diijabah. Amin allahumma amin. Kita mintakan doa penutup (pada) Guru kita yang kita cintai Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Attas tentunya dengan talqin, ya tafadhol masykura.
Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Monday, 21 September 2009
Pengobatan- Bengkel HATI
Assallamuaikum wr.wb.
Metode pengobatan Mas Danu dengan prinsip perbuatan kita yaa berakibat pada fisik kita baik berupa keluhan penyakit dan sejenisnya. Beliau menganjurkan agar dalam bertindak agar senantiasa memperhatikan akhlak yang mulia dan menghindari emosi, jengkel dan negative thinking.
'Tulisan ini menyadur atau mencuplik dari http://poncosusanto.blogspot.com dan penulis mengucapkan terima kasih pada blogger tersebut semoga hanya ALLAH SWT Yang membalas kebaikannya.
Jika ada kebaikan dari metode pengobatan ini maka hanya Allah SWT yang tahu, dan perlu telaah lebih lanjut dari para pakar dan ulama pada umat agar kita mendapat ilmu yang bermanfaat. amien
Dibawah ini ada beberapa yang dapat dicatat dari Bengkel Hati=
* Diabetes= karena satu: selalu merasa nasehatnya paling benar,
Dua: jika menyuruh pada suami/istri/anak harus di jalani walaupun sebenarnya dia tidak mampu.
* Gagal ginjal Sehingga cuci darah setiap beberapa hari sekali= karena, jika ia belum punya suami atau isteri karena memendam jengkel pada orang tua. Jika sudah punya isteri atau suami ya karena juga memendam rasa jengkel pada suami atau isterinya. karena terlalu jengkel , kalau melihat saja atau teringat, rasa jengkelnya sangat kuat.
* Perut Kembung= Karena sulit menerima nasehat. Sebenarnya mau di nasehati tapi dia menundanya dulu hingga beberapa lama.
* Tumor payudara kanan= karena kita sering meminta pada suami untuk melakukan kebaikan, tetapi suami malas melakukan, sehingga kita jengkel.
* Anak sakit katarak= karena salah satu kedua orang tuanya sering merendahkan, baik suami ke istri atau istri ke suami atau ke orang lain
* Kaki tangan kiri kesemutan= karena kalau melakukan pekerjaan baik dirumah atau di kantor sering kali ngomel.
* Bronchitis = orangnya diam mudah tersinggung
* Pusing - pusing = sering berpikir yang terlalu berat, sering curiga, apa yang diucapkan merasa benar, kalau menyuruh dengah marah.
* Beser= takut akan sesuatu, khawatir an, tidak Percaya Diri.
* Cacar= keinginan yang kuat dengan nafsu tetapi ditahan.
* Kaki sakit (pengapuran) kanan lutut= punya keinginan walau keinginannya baik seperti menyuruh anak sholat tapi dengan marah/kesal.
* Bengkak jantung= orangnya merasa lebih pandai.
* Pembekuan Darah= keinginan yang terlalu kuat.
* Gagal ginjal= emosi yang disimpan pada isteri atau suami.
* Sakit Maag= kalau di nasehati selalu tidak mau, sering emosional, sering ngomel dalam keluarga.
* Jantung bocor Sesak nafas= Sering Jengkel pada suami/isteri, kalau di nasehati selalu ditolak.
* Tengkuk pegel menjalar ke tulang belakang= sering emosi disimpan dalam hati, orangnya kaku.
* Nyeri perut kanan-kiri= karena sering marah pada istri atau suami dan anaknya.
* Kaki Kapalen(eksim kering)= karena kalau melihat keadaan rumah, kalau ingin melakukan pekerjaan tapi tidak dikerjakan.
* Darah rendah= karena kekhawatiran seseorang yang terlalu tinggi.
* Keropos tulang pinggul (oestoporosis)= Karena sering marah-marah di rumah.
# Kanker Kelenjar Getah Bening= Seseorang punya kehendak yang ia yakini benar dengan keinginan yang kuat serta ada rasa jengkelnya,(semua perkataanya harus di turuti/ikuti) tetapi ada benturan dari keluarga yang melarang nya sehingga jadi jengkel/ marah.
# Belum Punya Keturunan= sperma kurang lancar dahulunya orangnya pendiam, pernah merasa jengkel/marah yang disimpan pada orang tua. Segeralah minta maaf pada ortu.
# Stroke= hobinya marah-marah.rasa jengkel yang disimpan.
# Tidak kuat berdiri/betis terasa sakit,pinggang sakit=suka menyuruh-nyuruh sambil jengkel. Sering membaca amalan-amalan tertentu yang berhubungan dengan duniawi.misal amalan agar rumah tidak kemalingan
# Sakit Pinggang=sering marah-marah pada suami/isteri.
# Bayi sakit kista pada pita suara,susah bernafas,ngorok= Karena ibunya hobinya menggunjing orang dengan rasa jengkel.
# Bayi minum susu selalu muntah= Karena ibunya si bayi kalau di nasehati kurang terima
# Jantung=sering marah-marah pada suami/isteri.
# Jantung coroner= Orangnya merasa bangga / sombong.
# Anemia= sering jengkel yang disimpan berhari-hari pada suami/isteri.orangnya pendiam
# Tumor Ganas Rahim=sering marah dan ngomelin pada suami
# Anak putri belum punya jodoh.= karena kedua orang tuanya kurang komunikasi. Jadi kesannya seperti bukan suami-isteri.Biasanya orangnya egois mau menang sendiri-sendiri.Sebaiknya segeralah berdamai dalam hati.Karena yang tau hanya yang bersangkutan.jangan saling Egois. Saling pengertianlah.
# Keluhan ini terjadi pada bpk Heri = yang anaknya belum bisa bicara sejak lahir= Karena dulu waktu ibunya mengandung yang kalau marah itu diam tidak diungkapkan tidak mau ngomong sampai ber hari-hari yang disimpan dan juga marah pada orang tuanya. Untuk kesembuhan: Istighfar menyadari kesalahan, berdo'a agar diampuni Allah Swt. Mohon dilancarkan bicaranya si anak tadi. Jangan lupa sholat tahajud.
# Ibu Sri di Maros-makasar.sakit Sinusitis= diawali dengan berpikir yang terlalu berat. Biasanya orangnya pendiam kalau ada masalah di cari jalan keluarnya sendiri.
# Ibu Tuti: tangan ba'al(stroke)= Kalau mengerjakan sesuatu dengan ngomel/ emosi/ menggerutu baik dirumah maupun di kantor.
Kaki sakit=pertama : jika yang sakit lutut, itu biasanya kalau menyuruh itu harus. Kedua: kalau yang sakit belakang lutut karena jika menyuruh dengan ngomel.
Perut sakit= biasanya orangnya tak mau dinasehati.
# Ibu Maya di semarang-sakit kaki asam urat= apabila dinasehati malah menasehati.
# Mas Taufik-sakit Tumor Batang Otak= karena sewaktu isterinya mengandung dia marah,jengkel pada orangtua, pada mertua, dan pada isteri tetapi hanya diam saja.
Dan semuanya penyakit ini bisa sembuh kalau kita mau menyadari akan kemarahan kita. Dengan meredam kemarahan pada diri sendiri.
Dengan tidak dendam pada orang yang kita benci. Dan tidak menyimpan dalam hati. Dengan berdoa kepada Allah SWT. Mohon ampun segala kesalahan yang pernah diperbuatnya.
Intinya disini adalah kalau marah jangan di simpan.
Yang ingin berkonsultasi bisa langsung diTelevisi TPI setiap hari minggu jam 04.30 pagi. Dan hari senen jam 04.30 pagi.
Menangkal sihir - HabibMunzir
Dari website Majelis Rasulullah asuhan Habib Munzir Al Musawwa , jamaah menanyakan bagaimana caranya menangkal sihir, pelete dan pengaruh jin.
Semoga Bermanfaat bagi semua Pembaca
Berikut ini jawaban dari Habib Munzir
1. Anda jangan risau, Nabi kita Muhammad saw telah mengajari penangkalnya, anda membacalah surat Al Baqarah, memang surat itu panjang, namun anda bisa membacanya sedikit sedikit, bila selesai misalnya dua halaman, maka tiupkan di air, teruslah demikian hingga sempurna surat Al Baqarah,atau anda mengajak beberapa orang teman sama sama membaca didepan air yg terbuka atau botol air terbuka, bila selesai maka anda minumkan pada ayah anda, tanpa perlu ia ketahui, misalnya anda masukkan di wadah airnya, atau Bak mandinya, atau yg sekiranya akan diminum olehnya atau tersentuh dg tubuhnya.Cobalah saudaraku, resep agung ini selalu mujarab, bila anda menemui kendala teruslah konsultasi dg saya mengenai kelanjutannya,
2. penangkal sihir dengan resep nawabiy adalah sabda beliau saw : “Barangsiapa yg setiap hari di pagi hari memakan 7 kurma Ajwah, maka tak akan bisa ditembus dengan sihir dan tak akan dicelakai racun (Shahih Bukhari).atau surat AL Baqarah, sabda Rasulullah saw, Rumah yg dibacakan padanya surat Albaqarah akan membuat semua syaitan dan jin jahat menghindar” (Shahih Muslim).
3. Lanjutkan dzikir ratib al haddad tersebut, penangkal jin sudah terkandung padanya, yaitu akhir sura AL Baqarah dan ayat Kursi, barangsiapa yg membacanya maka semua jin akan menyingkir,
4. saya sarankan anda mendawamkan ratib alattas, ia adalah salah satu kumpulan dzikir nabawiy yg sangat kuat menentang dan melawan sihir atau kekuatan penunduk dari sihir
SIHIR DAN PENCEGAHANNYA
Cara Menangkal Dan Menanggulangi Sihir
DISADUR DARI: BUKU HUKUM SIHIR DAN PERDUKUNAN
SYEKH ABDUL AZIS BIN ABDULLAH BIN BAZ
Allah telah mensyari’atkan kepada hamba-Nya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan sihir sebelum terjadi pada diri mereka, dan Allah menjelaskan pula tentang bagaimana cara pengobatannya bila ia terjadi pada diri mereka. Ini merupakan rahmat dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan ni’mat-Nya kepada hamba-Nya.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum terjadi, begitu pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni dengan cara-cara yang dibolehkan menurut syara’:
1- Tindakan preventif yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfa’at adalah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyariatkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah diantaranya seperti di bawah ini:
A. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu sesudah membaca wirid yang disyariatkan setelah salam atau dibaca ketika akan tidur. Karena ayat kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya di dalam Al Qur’an. Rasulullah bersabda dalam satu hadits shahih:
(( مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِي فِيْ لَيْلَةٍ لم يَزَلْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ حَافِظ وَلاَ يَقْرَبُهُ شَيْطَانٌ حَتىَّ يُصْبِح ))
“Barang siapa yang membaca ayat kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya sampai subuh.”
Ayat tersebut dalam surat Al Baqarah 255:
“Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, tidak terkena rasa mengantuk dan tidak tidur, kepunyaan-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
B. Membaca Surat Al Ikhlas, surat Al Falaq, dan Surat An Naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah subuh dan di awal malam sesudah shalat Maghrib, dan sebelum tidur.
C. Membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah ayat 285-286, pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah :
(( مَنْ قَرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ آخرِ سُوْرَةِ البَقَرَةِ فِيْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ ))
]متفق عليه[.
“Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya (sebagai pencegah dari segala kejahatan).”
Adapun bacaan ayat tersebut adalah sebagai berikut:
“Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya, mereka mengatakan kami tidak membeda-bedakan seseorangpun dengan yang lainnya diantara Rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat, mereka berdo’a: Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS Al Baqarah 285).
"Allah tidak mebebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa dari (dosa) yang ia kerjakan. Mereka berdo’a: Ya Rabb kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Rabb kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau telah bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Yaa Rabb kami janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang kami tidak sanggup memikulnya, dan maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” ( QS Al Baqarah 286 ).
D. Banyak membaca:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَامَّات مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan".
Hendaklah dibaca pada malam dan siang hari ketika singgah di suatu tempat, ketika masuk dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau di laut.
Sabda Rasulullah :
(( مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً فَقَالَ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَامَّات مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرّهُ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ )) ]رواه مسلم[.
“Barang siapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan: (aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan) maka tidak ada sesuatupun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu”.
E. Membaca do’a di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam:
(( بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فيِ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم )) ] رواه أبو داود والترمذي [.
“Dengan nama Allah, yang tidak ada yang membahayakan bersama nama-Nya sesuatupun yang ada di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).
Bacaan Dzikir dan ta’awudz ini merupakan sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan menjauhkan diri dari kejahatan sihir dan kejahatan lainnya bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepada-Nya dengan lapang dada dan hati yang khusyu’.
2) Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dengan cara dibaca dengan hati yang khusyu’, tunduk, dan merendahkan diri, seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi. Do’a-doa’ berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain sebagainya adalah sebagai berikut:
A- Rasulullah meruqyah (menjampi-jampi) shahabatnya dengan bacaan:
(( اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً )) ]رواه البخاري[.
“Ya Allah Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan-Mu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit”.
(HR Bukhari).
Beliau mengulanginya sebanyak tiga kali.
Do’a yang dibaca Jibril ketika menjampi Rasulullah :
((بِسْمِ اللهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ وَمِنْ كُلِّ شَرِّ نَفْسٍ أوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيك، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ))
“Dengan nama Allah aku menjampimu, dari segala yang mengganggumu dan dari segala kejahatan setiap jiwa, atau dari mata yang dengki, Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku menjampi-Mu.”
Hendaklah do’a ini diulang tiga kali.
B- Pengobatan sihir dengan cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjima’ dengan istrinya karena terkena sihir, dengan cara mengambil tujuh lembar daun bidara yang masih hijau ditumbuk atau diulek dengan batu atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam sebuah bejana atau wadah, kemudian tuangkanlah air ke dalam wadah itu secukupnya untuk mandi, bacakan ayat kursi ke dalam bejana tersebut, bacakan pula surat Al kafirun, Al Ikhlas, An-Naas dan ayat-ayat penangkal sihir yang lainnya dalam surat Al-A’raf ayat: 117-119, Yunus ayat: 79-82, Surat Thaha ayat: 65-69.
Surat Al-A’raf 117-119:
“Dan kami wahyukan kepada Musa: Lemparkanlah tongkatmu, maka sekonyong- konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan, karena itu nyatalah yang benar dan batal-lah apa yang mereka kerjakan, Maka mereka terkalahkan di tempat itu dan jadilah mereka hina.
Bacaan surat Yunus 79-82:
“Fir’aun berkata: datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai, maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: lemparkanlah apa yang kalian hendak lemparkan. Maka tatkala mereka telah melemparkan, Musa berkata: apa yang kamu lakukan dari sihir itu Allah akan menampakkan kebatilannya, Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsung pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan, dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang banyak dosa tidak menyukainya.”
Bacaan surat Thaha ayat: 65-69:
“Mereka berkata Hai Musa pilihlah, apakah kamu yang melemparkan dahulu ataukah kamilah orang yang mula-mula melemparkan? Berkata Musa: silahkan kamu sekalian melemparkan, maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berfirman: Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya menelan apa yang mereka perbuat, sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu hanya tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.”
Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut di atas hendaklah minum tiga teguk dari airnya dan sisanya dipakai untuk mandi
Dengan cara ini mudah-mudahan Allah menghilangkan penyakit yang sedang diderita, dan seandainya masih diperlukan pengobatan seperti ini beberapa kali, boleh saja dilakukan kembali dua kali atu lebih sampai benar-benar hilang penyakitnya.
C- Cara pengobatan lainnya, sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir dipendam, diatas gunung atau di tempat manapun berada dan bila sudah diketahui tempatnya, ambil dan musnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.
Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan atau cara penyembuhannya. Dan hanya kepada Allah-lah kita mohon pertolongan-Nya.
Adapun pengobatan dengan cara–cara yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir yaitu dengan mendekatkan diri kepada jin disertai penyembelihan hewan atau cara–cara mendekatkan diri lainnya, semua itu tidak dibenarkan karena termasuk perbuatan setan bahkan termasuk perbuatan syirik yang paling besar yang wajib dihindari.
Demikian pula pengobatan dengan cara bertanya kepada dukun dan tukang ramal dan menggunakan petunjuk sesuai dengan apa yang mereka katakan, semua itu tidak dibenarkan dalam Islam, karena dukun-dukun tersebut adalah para pendusta dan pembohong yang mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib dan kemudian menipu manusia.
Rasulullah telah memperingatkan orang-orang yang mendatangi mereka, menanyakan mereka dan membenarkan apa yang mereka katakan, sebagaimana telah dijelaskan hukum-hukumnya di awal tulisan ini.
Rasulullah ditanya tentang nusyrah, maka beliau menjawab,"itu adalah termasuk amalan setan." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud dengan sanad yang baik).
Nusyrah adalah upaya menghilangkan sihir dari orang yang terkena sihir, dan yang dimaksudkan oleh Nabi dengan nusyrah dalam hadist tersebut adalah yang dilakukan oleh kaum jahiliyah, yaitu menanyakan kepada tukang sihir untuk menghilangkan sihir, atau menghilangkannya dengan sihir yang semisalnya dari tukang sihir yang lain. Adapun melepaskan sihir dengan ruqyah dan doa-doa ta`awwudz yang disyariatkan serta doa-doa yang diperbolehkan, maka hal itu tidak mengapa, seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Qayyim, Syaikh Abdurrahman bin Hasan dalam bukunya "Fathul Majid", dan para ulama lainnya.
Kepada Allah tempat kita memohon agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kepada mereka kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan dari segala kejahatan, dan semoga Allah melindungi mereka, agama mereka dan menganugerahkan kepada mereka pemahaman pada agama-Nya, serta memelihara mereka dari segala sesuatu yang menyalahi syariat-Nya.
Semoga shalawat dan salam selalu terlimpah atas hamba Rasul-Nya, Muhammad, keluarga, beserta para sahabatnya.