Kamis, 06 Desember 2012

MAKLUMAT: Mengenai Futuh Robbani/Miftahul Ghaib Minggu, 06 Mei 20120 komentar MAKLUMAT NO.123.PPS.VI.1996


MAKLUMAT: Mengenai Futuh Robbani/Miftahul Ghaib
Minggu, 06 Mei 20120 komentar

MAKLUMAT NO.123.PPS.VI.1996


Bismilllahiraahmanirrohiim



Salah satu untuk mencapai ridho Allah, adalah dengan amaliyah Thorekat Qodiriyah Naqsabandiyah.

Dalam Pengamalan TQN, disamping diperlukan ketelitian, juga kesungguhan, sehingga dalam menyerap dan melaksanakan amaliyahnya sesuai dengan aturan dan tuntunan yang berlaku (dalam Kitabullah, Sunnah Rasul,Ijma Ulama dan Qiyas).



Bagi para pengamal TQN terkadang ada di antara mereka yang memperoleh Futuh Robbani/Miftahul Ghaib, hal ini sebagaimana Firman Alloh dalam Al-Quran Surat: Al-Jin Ayat 26-27 :



"(Dia adalah Tuhan) mengetahui yang Ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan seorang pun tentang yang Ghaib itu, kecuali kepada Rasul yang di ridhoi-Nya".



Dalam adab TQN, apabila murid/pengamal TQN, mendapatkan Miftahul Ghaib ini, harus hati2 dan tidak diperbolehkan untuk membuka rahasia kegaibannya kepada orang lain.

Sabda Nabi dalam hadistnya :

Dari 'Aisyah r.a. sesunggguhnya ia mendengar Rasululloh bersabda :

Sesungguhnya Malaikat turun ke langit mengingatkan beberapa hal, maka syetan mendengarkannya, dengan bermacam-macam pendengaran dan disampaikan kepada Kahin. Kemudian berdustalah mereka dengan seratus pendustaan/kebohongan dari dirinya sendiri.

Dalam hal Miftahul Ghaib, Sulton Aulia berkata :

Apabila menceritakan Karomah/Miftahul Ghaib, itu merupakan haidnya laki-laki.



Pendapat Ulama Tasawwuf :

Bahwa Miftahul Ghaib ialah :

(Membawa atau condong kepada kebaikan)

(Menjinakkan yang liar).

Karena menceritakan Miftahul Ghaib, merupakan sikap yang tidak baik/dilarang, Juga merupakan godaan bagi diri kita.

Maka kepada seluruh ikhwan TQN PP.Suryalaya (Wakil Talqin, Mubaligh, dan ikhwan yang sedang belajar mengamalkan TQN).

ABAH MENGHARAP, HENDAKNYA HARUS MENJAGA DIRI DAN BERHATI-HATI AGAR KITA SENANTIASA TETAP TETAP DALAM LINDUNGAN DAN RIDHO ALLAH SWT.



Suryalaya, 24 Juni 1996

Sesepuh PP Suryalaya,





KH.A.SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN

0 komentar: