Senin, 13 April 2009

Law of Spiritual Attraction


Judul: Law of Spiritual Attraction: Prinsip Sukses Beyond LOA
Penulis: Priatno H. Martokoesoemo
Penerbit: Mizania, Bandung
Cetakan: I, Agustus 2008
Tebal: 355 halaman
Peresensi: Tatik Chusniyati*

Setiap orang pasti ingin hidup sukses. Tapi tidak semua orang dengan gampang memperoleh kesuksesan dalam kehidupannya. Dengan prinsip Law of Spiritual Attraction (LoSA), Priatno H. Martokoesoemo berusaha mengurai secara panjang lebar sebuah benang merah yang dapat menarik kehendak Tuhan untuk mewujudkannya.
Tuhan sebagai penguasa hati, turut menggerakkan pikiran dan hati manusia untuk mencapai kesuksesan. Inilah maksud dari pesan Nabi Muhammad bahwa kehendak Tuhan bergantung pada apa yang manusia pikirkan dan cita-citakan. Betapa kita semua menginginkan jalan menuju kesuksesan, lahir dan batin.
Dalam Law of Spiritual Attraction ini sengaja dirancang berbagai teknik untuk melatih hati dan pikiran dalam menggali kesuksesan. Dengan menyimak buku ini pembaca akan mengetahui tips menggapai keberhasilan di setiap lini kehidupan. Dan dengan izin Tuhan, efek domino dalam perubahan kehidupan akan segera dimulai.
Dengan metode LoSA Anda akan mulai melihat bahwa Anda dapat mentransformasikan pikiran Anda pada kesuksesan dalam setiap fase kehidupan Anda.” Karena itu, jika pikiran Anda mempunyai impian untuk sukses, Anda akan secara cepat mencapai tujuan yang penting bagi Anda (hlm.19).
Yang menarik, Priatno sejak awal konsisten menyatakan bahwa bagian terpenting dalam menetapkan tujuan sejatinya didorong oleh tekad hati dan iman, sehingga menimbulkan rasa senang yang menghasilkan daya pengggerak untuk maju. Contoh yang bagus dalam hal ini adalah sang miliuner Donald Trump. Dia selalu menekankan seseorang untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat menikmatinya.
Adalah Bill Gates, setelah menjadi salah satu miliuner terkaya, dia tetap bekerja karena sangat mencintai apa yang dia lakukan. Steve Jobs, pendiri Apple Computers dan Pixar Entertainment, bersedia bekerja tanpa dibayar saat dia diangkat sebagai CEO Apple. Mereka adalah orang-orang yang merasa bahagia dan menikmati pekerjaannya untuk mendapat “kenikmatan” yang lebih. Itulah contoh prestasi yang diraih dengan perasaan senang dalam proses menjalaninya.
Lalu, pernahkah Anda mengalami bekerja hingga lupa makan dan tidur karena Anda begitu menyenangi pekerjaan yang sedang Anda hadapi? Tetapi, berkat kesenangan Anda terhadap suatu pekerjaan, akhirnya Anda sukses menyelesaikannya dengan mudah. Mudah di sini diartikan bukan sebab pekerjaannya yang mudah, melainkan karena perasaan senang yang membuat pekerjaan menjadi mudah.
Nah prinsip LoSA dalam buku ini terfokus pada pencapaian yang menyenangkan dan menenangkan. Banyak orang yang berhasil melewati proses suatu pekerjaan dengan stres, ketakutan, dan kelelahan. Namun setelah mendapatkan semuanya, mereka malah merasa tidak puas. Dengan metode LoSA diharapkan dapat membangun pencapaian dengan mudah karena semua dilakukan secara otomatis dan ikhlas sehingga bisa menarik segala keinginan dengan ridha dan bantuan Sang Penggerak.
Buku ini bukan saja menyediakan wawasan nan melimpah-ruah dari bacaan, tradisi agama dan ajaran moral, studi psikologi dan perilaku terbaru, bahkan melengkapinya dengan kisah, ucapan, kasus faktual, bahkan tes yang langsung bisa dipraktikkan. Teknik dan metodenya sangat mudah diaplikasikan dan bisa langsung dirasakan manfaatnya dalam mengubah mindset, perasaan, dan sikap seseorang terhadap situasi dan kondisi yang dialaminya.
Saya melihat konsep pemikiran Priatno dalam buku ini bisa dikembangkan lebih jauh ke hal-hal yang aplikatif dan berguna bagi banyak orang. Terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak diapresiasi sebagai bekal sangat berharga guna meniti tangga kesuksesan lahir dan batin, dengan visi dan misi spiritual yang jernih.
*)Pengajar Ma’had Abdurrahaman bin ‘Auf Universitas Muhammadiyah Malang.
Koran Pak Oles/Edisi 167/16-31 Januari 2009

0 komentar: