Senin, 17 Maret 2014

Kepribadian Ganda…..Ada apa neh......


Salam Sahabat Mahakosmos,

Ini adalah pengalaman menghadapi kasus yang berkarakter ganda seperti sosok lain. Menjadi pribadi lain yang lambat laun membikin masalah. Semoga bermanfaat.

Sekitar 10 tahun lalu, saudara saya kena gangguan jiwa katakanlah begitu, dan tiba-tiba menjadi pribadi lain namun sangat mengagetkan. Yaitu menjadi sosok lain yang sok tahu, membangkang, dan sok mengajari orang lain kadang nyaris benar...namun diujungnya salah. Karena kita adalah berpikiran logika, maka berobatlah ke pengobatan modern yg biasa menangani kasus ini. Namun berbulan-bulan gak sembuh malah parah. Tiba-tiba jadi sosok lain yang sangat berbeda. Kepribadian ganda yang menjadi parah. Kepribadian aslinya cenderung kalah.

Yang mengagetkan tiba-tiba jadi seperti tukang ceramah, mengajari kitab, sebagian besar benar namun ujungnya kok ya ngawur. Akhirnya dicoba ke pengobatan tradisional, ke jalur agama. Namun seringkali sang pemimpin pondok yang ditemui, malah adu debat dan sudah puluhan jalur semuanya gagal. Namun disimpulkan ada sosok lain dalam dirinya.

Kasus lain: seorang mahasiswa yang ternyata diketahui orangtuanya sudah 2 semester sering bolos, jarang masuk kuliah. Ternyata diselidiki, yang bersangkutan kegilaan game on line. Akhirnya diinterogasi dan disadarkan. Mahasiswa itu cerita awalnya dari iseng main game on line, namun lama kelamaan keranjingan, dan setiap berangkat kuliah seperti ada bisikan kuat disuruh ke game on line. Untunglah mahasiwa itu bertekad untuk mengusir bisikan tersebut bermian game on line. Setelah jalur pengobatan modern belum ada hasil, juga jalur pengobatan hipnoterapi. Ketika dihipnoterapi, sang terapis kaget karena yang hadir ketika posisi trance adalah sosok lain. Dan diusir susah sekali. Akhirnya menghubungi saya.

Satu lagi: kasus seorang perempuan yang menjadi tidak waras, menjadi sosok lain yang pandai berdakwah, ya itu tadi awalnya bagus sekali namun ujungnya kok ya nyeleneh. Ngawur. Akhirnya berminggu-minggu meresahkan dan makin menggila.
Sang keluarga mempertemukan dengan saya, namun selalu saja kabur…. Mau gak mau ditaklukkan beberapa keluarganya digotong menemui saya.
Perempuan yang anaknya sudah besar-besar itu gak mau menghadapi saya. Selalu memalingkan muka. Namun akhirnya ngoceh juga, keluar kepribadian yang lain.
“Kamu mengajari orang… memang kamu benar. Sholat subuh saja terlambat kamu....” katanya , “sekarang saja kamu belum sholat kan?” lanjutnya lagi dan terus berceramah layaknya seorang ulama.

Jawab saya: “dalam ajaran agama, tamu harus dihormati. Jadi ketika baru pulang dari luar rumah langsung menemui tamu kehormatan. Baru saya pamit sholat dulu atau menawari tamu, apakah mau sholat bareng??”

Nah inilah jawaban kuncinya yang memastikan saya berhadapan dengan siapa. “Sholat sih nanti saja… untuk apa??”
Saya langsung memotong, ketahuan kamu sekarang!!! Ngapain kamu disitu, ganggu manusia. Akhirnya dalam satu perdebatan panjang dan ngadu “ilmu” cukup alot. Dia bermandikan keringat, menggelosor di atas lantai tak mampu lagi “bertempur” dengan kunci kekuatan tauhid.
“Ampun...kamu siapa sesungguhnya” katanya, “sudah..sudah saya gak kuat. Saya akan keluar.....” Dan saya tempatkan ke asalnya. Api yang berkobar.

Sahabat, banyak kasus yang saya hadapi dan akhirnya belajar dari pengalaman dari ratusan kasus ringan hingga berat sekali. Pengalaman yang sejak dulu nyaris adu nyawa, sekarat, dan terkapar. Sehingga nyaris nyerah berakidahnya kepada Sang Kuasa….

Logikanya begini, Sang Ibu tersebut senang sekali belajar olah ilmu apapun…tentu ilmu ghoib. Dan saya duga dari pengalaman maupun rasa hati, bahwa ibu itu kepingin sekali jadi tokoh atau guru spiritual. Namun setelah umur menua, kok ya belum kesampaian dan kalah dengan generasi yang lebih muda, dengan kebisaan yang melampaui dia.

Sang Ibu ini gak mau kalah, merasa sudah bisa, dan hebat (sombong). Inilah mindset hawa nafsu yang terpancar dari tubuhnya, dan layaknya hukum Law of Attraction menarik yang lain pikiran-pikiran negative yang bertebaran di semesta alam ini. Lambat laun mendominasi dalam pikiran…dan akhirnya berkepribadian ganda.
Kepribadian ganda kadang murni sebagai pikiran lain, namun kadang juga disusupi oleh godaan Syetan yang menggoda pikiran sombong kepinginan dalam ilmu ghoib tersebut.

Kasus saudara saya juga sama, dulu karena tekanan dari situasi perkuliahan dan pergaulan teman-temannya yang selalu menyombongkan kebiasaannya. Membuatnya jadi minder, dan tergoda harus bisa melampaui mereka. Namun ibarat rangkaian listrik yang terprogram dengan arus cuma sekian, dibebani dengan daya melampaui dari kemampuan. Akhirnya jebol, dan terganggulah rangkaian listrik alias pikirannya.
Stress, berkhayal tokoh lain dan masuklah karakter ganda sesuai tokoh yang sesuai.
Lambat laun, menjadi parah karena campur tangan dari godaan syaiton di pikirannya. Menjadi –jadi, dan jadilah sosok lain yang berbeda dan sangat kontra.

Kasus mahasiswa terjerat game on line juga demikian. Karena tertarik dengan karakter sang tokoh di game on line, hingga menjiwai, maka akan menarik peran tersebut kedalam pikirannya. Awalnya tidak masalah, namun jadi masalah ketika tokoh yang diperaninya ini terkesan membangkang, sombong, dan kontra dengan sifat-sifat tokoh malaikat alias kebaikan. Inilah yang menarik godaan syaitan masuk.

Pikiran / karakter ganda murni tidak masalah, dan lambat laun memudar bila rutinitias berganda ini berganti. Seperti seorang pendiam yang takut berbicara, namun ketika tugas mengharuskan dia memimpin dan berbicara. Maka lambat laun, seiring belajar memperhatikan tokoh lain yang positif... menyerap energinya…tertular…jadilah energi positif itu merasuk menjadi sifat, karakter yang bersangkutan. Mampu menjadi pemimpin yang pandai berbicara. Hal yang positif tentu selanjutnya menarik ciptaan Tuhan lain yang positif.

Namun sebaliknya kalau yang diresapi adalah tokoh atau sosok jahat alias kontra kebaikan, maka jadilah dia berpikiran jahat. Kepribadian ganda yang negatif murni bisa dirubah dengan sugesti melalui meditasi ataupun hypnosis atau tafakur do’a.
Namun kalau sudah digoda oleh ciptaan Tuhan lain (syaitan) yang datang karena tertarik hukum Law of Attraction, sungguh sulit.

Godaan syaitan ini bisa saja kalah tergantung personalnya. Bila kuat Spiritnya/jiwanya, maka godaan tersebut bisa kalah. Sebaliknya bila spiritnya lemah, imannya lemah, maka jadilah diperdaya.

Ciri khas dari godaan jin biasa adalah sosok beringas namun bisa ditundukkan dengan ayat-ayat suci atau diruqyah. Sok galak, sok beringas, namun kalau kita tenang senyum, penuh Ya Rohman Ya Rahiim, golongan ini akhirnya lulus sendiri. Kalah power.
 
Namun godaan syaitan atau iblis biasanya, sosoknya sombong, jago keilmuan, senang menasehati menceramahi, mengajari sesuatu kebaikan, namun ujungnya ada yang nyeleneh alias salah. Dan tidak bisa mati, karena ditangguhkan kematiannya menurut ayat suci. Bahkan pada masa lalu, saya sempat berduel dengan sosok ini yang merasuki adik saya. Dan saya akui saya kalah power, kalah iman. Spirit belum ter-upgrade. Sang syetan ini tertawa-tawa menyuruh saya keluarkan kemampuan ilmu, dan menyatakan dia gak mungkin dikalahkan dengan ilmu, karena dia sudah ahli anti ilmu dari sananya. Katanya dia lebih tua dari manusia. Tidak bisa mati, kebal dari apapun sepanjang dunia diciptakan. Saya tidak mampu menundukkan, sosok itu juga tidak. Karena sama-sama dalam tingkatan ilmu. Artinya baru saya sadari sekarang dari pengalaman juga, yang bisa mengalahkan mereka adalah melampaui tingkatan ilmu, alias jadi Ummi, bodoh, kosong, gak ada apa-apanya alias ikhlas bersandar.
Ikhlas yang mengantarkan ke tingkatan spirit diatasnya dalam keseharian selalu bersamaNya. Power spirit menjadi luarbiasa bersamaNya sepanjang nafas.

Apapun itu kembali sesuai Hukum Tarik Menarik, apapun ciptaan Tuhan di semesta akan tertarik, tersedot kepada kita automatically atas apapun program baik atau buruk (hawa nafsu negative). Siapapun yang berpikiran positif, mindset positif (prasangka baik) maka akan datang semua elemen di semesta yang pasti baik-baik. Juga sebaliknya yang bermind set negatif.

Dan kita tidak usah khawatir dengan kejahatan akan menimpa, sepanjang kita tidak bermind-set kejahatan. Demikian juga gangguan jin, syetan tidak mungkin menganggu kita sepanjang kita tidak bermindset sama dengan mereka. Tidak ada celah bagi mereka untuk masuk kedalam diri kita. Karena Beda frekuensi dan gelombang.

Apapun itu semua berawal dari godaan (hawa nafsu) pikiran, keinginan kita sendiri. Ikhlas adalah menjalani takdir yang datang kepadanya tiap saat. Apapun rejeki, siapapun yang datang dihadapi dengan penuh rasa syukur. Tidak pernah berekayasa bermain godaan pikiran negatif, karena efeknya akan sangat menyulitkan di kemudian hari.

0 komentar: