Rabu, 16 April 2014

Ngerumpi sih…. gak jelas deh nasib lho!! Pusiiiiing


Salam Sahabat Mahakosmos,

Banyak sekali pengalaman diri dan juga sharing temen-temen yang intinya: kalo habis ngomongin orang kok kepala sakit dan hawa gak enak. Mereka yang punya otak kanan jauh lebih dominan akan merasakan sensasi tersebut ketika ngomongin suatu obyek atau orang lain. Frekuensi kita langsung tersambung / terkoneksi dengan frekuensi siapapun yang sedang kita bicarakan.

Apes deh kalo yang kita omongin itu sosok orang yang sedang bermasalah. What’s wrong…. ya pastilah energi masalah orang tersebut akan merambat di jembatan frekuensi yang sudah kita koneksikan. TANPA DISADARI…. kita jadi kena masalah yang sama atau katakanlah pasti mengalami masalah. Bahkan bisa jadi…. energi penyakitnya juga merambat…mengalir kepada kita, dan kita juga jadi sakit. PENYAKIT YANG SAMA.

Kalo sosok yang kita bicarakan mendalam tersebut ternyata memiliki program apes… maka kita juga akan kecipratan. Jangan salahkan Tuhan kalau semua item negatif diatas kok ikutan transfer kepada kita.


Itulah Makna Berkumpullah dengan orang Sholeh. Adalah agar tanpa disadari koneksi yang terhubung dengan orang sholeh dalam pengertian positif kepada sesama, dunia dan Tuhan maka dipastikan energi positif tersebut akan mengalir pada diri kita yang meliputi hati alam bawah sadar, pikiran dan seluruh jasad tubuh. Tersimpan, terekam dan terakumulasi menjadi program do’a yang menjadikan. Kita menjadi insan positif alias sholeh.

Energi besar akan menular…berjalan diatas tali frekuensi yang telah terkoneksi. Koneksi karena adanya fokus pikiran dan perasaan kita kepada sesuatu obyek. Ketika pikiran perasaan kita terkoneksi oleh suatu obyek yang sukses, maka energi sukses tersebut akan mengalir menjadi inspirated tercerahkan kita untuk bergerak sukses.

Namun sebaliknya kalo pikiran perasaan kita terkoneksi oleh suatu hal negatif dari diri seseorang, maka masalah orang tersebut akan mengalir menjadi program masalah dalam diri kita. Dan tentu saja, NGERUMPI jarang sekali ngomongin yang positif. Karena gak seru!! Pasti yang negatif jadi bahan olokan. Tukang ngerumpi pasti mengalami masalah sepanjang hidupnya. Ada-ada aja masalah, halangan, hambatan. Bahkan juga sakit-sakitan ketika omongin orang yang ternyata punya penyakit migrain.


Ikut-ikutan.. pussiiiiing deh. Itulah kenapa agama melarang GHIBAH alias ngomongin kejelekan orang. Karena kita akan ikutan jadi jelek. Kita menjadi jelek, tanpa disadari. Kita sendiri yang membuatnya. Jangan pernah menyalahkan orang lain, apalagi Tuhan.


Sukses, positif, negatif, menderita, penyakit gak sembuh-sembuh, beruntung atau sial….. ya karena kita sendiri yang membuatnya. Program tanpa disadari.

Salam Ikhlas
mas Kris

Stress… akhirnya jadi gangguan pikiran dan kejiwaan


Salam Sahabat Mahakosmos,

Kali ini saya akan sharing tentang depresi… gangguan pikiran akhirnya mengganggu kejiwaan dan perubahan hidup yang extrem.    Suatu pengalaman yang diajari Allah dari kasus kehidupan keluarga sendiri dan akhirnya dari sahabat yang sharing ke tempat saya.
Mahakosmos Terapi Hati Terapi Ikhlas adalah bukan penyembuhan melainkan pencerahan mencari penyebab permasalahan yaitu apa kunci pemantik dari masalah tersebut.Kasus gangguan pikiran, kemudian menjadi parah dengan adanya bisikan-bisikan sepanjang hari, akhirnya lama-kelamaan menjadi gangguan Jiwa.

Berawal dari stress ringan yang bila tidak ditangani serius bisa menjadi bencana besar bagi kehidupan sang korban juga terimbas kepada keluarga. So, segeralah stress ringan pada anak yang muncul sejak dini jangan diremehkan, kelak akan menjadi cikal bakal bencana besar.  Cari penyebabnya, komunikasi dan atasi sejak dini. 
Manusia adalah mahluk yang selalu diberi ujian Allah dan perjuangan atas setiap langkah yang ingin dicapainya.  Ingin pinter, ya belajar penuh perjuangan.  Ingin dapat jodoh, ya berjuang… jangan bengong aja nunggu dipatok ayam.  Ingin nikah, ya kuatkan mental dan kantong buat persiapan.  Apapun kelak yang diraih pasti ada kesulitan dan ujiannya masing-masing.  Ada yang berhasil sukses, aman, nyaman.  Ada yang tidak berhasil menghadapi ujian dan terus menerus terjerembab kepada hal yang sama.
Kuncinya adalah manajemen masalah,  yang bermuara dari kekuatan mentalnya atau jiwanya. Yang bermental baja… masalah adalah suatu ujian yang menjadi tantangan.  Bagi yang bermental lemah…. ini yang menjadi masalah, baru kena angin laut sedikit langsung mabuk.
Masalah ringan akan menjadi hari yang panjang dan menyulitkan bagi yang bermental lemah… akhirnya stress, lambat laun karena tidak ada dukungan menjadi parah.  Mulai timbul praduga alias prasangka negatif yang berlakulah hukum LAW OF ATTRACTION menarik elemen yang sama di semesta yaitu bisikan syaithon… membisikan ke dada manusia untuk menggelincirkan.   Karena iman spirit lemah ya mudah saja tergelincir. 

Bisikan-bisikan inilah yang memperparah layaknya program mindset tertanam dan akhirnya makin dalam ke gelombang Teta yaitu jiwanya.  Dan terus masuk ke dalam ke dimensi gerbang hati kecil terdalam alias gelombang delta.   Pantas saja di coba terapi macam-macam, obat, psikiater, dan hipnosis tidak berhasil.  Karena sudah mengganggu jiwanya dan terpogram di gelombang pikiran terdalam.
Untuk mengatasi masalah gangguan yang sudah parah inilah, langkah awal adalah membersihkan gangguan bisikan syaithon itu yang gak kelihatan namun bisa dirasakan keberadaannya bagi yang ber-mata hati tajam.  Bahan dasar energinya akan terdeteksi. Baru kemudian bisa diterapi meluruskan benang kusut programming negatif di gelombang pikirannya.
Apapun itu, penyebab awalnya adalah mental, spirit, jiwa yang lemah.  Inilah kunci dasar mendidik anak bangsa yaitu dengan memperkuat Spiritual alias mentalnya.  Lemahnya mental terjadi karena perlakuan dari keluarga, biasanya ya dari orang tua yang selalu membeda-bedakan sang anak.  Menganggap semua anak adalah sama.    Kalau semua sama, nanti semua jadi presiden dunk!!   Semua anak memiliki keunikan tersendiri, dan memiliki potensi sukses yang berbeda-beda.  Penanganannya pun pasti beda.
Kenapa kok bisa beda karakter dan pola pikirnya?  Biasanya ya karena cetakan ketika sang ibu hamil.  Program mind set ketika hamil tertanam dalam janin karena sinkronisasi adanya suatu frekuensi yang sama.  Inilah LAW OF CONNECTION.   Apapun masalah pikiran sang ibu akan tertular mengalir dalam jembatan frekuensi itu.  Jadilah sang anak gak jauh dari orangtuanya.  Sama-sama kencing berdiri, ibarat pepatah.   Salah ya…
Program cetakan bisa dirubah ketika sang bayi lahir, dengan lingkungan yang positif.  Namun ada yang tidak berubah, seperti gelombang pikirannya sang anak ada yang tinggi mudah stress, ada yang sedang, ada yang kalem, tenang, cerdas.  (Silahkan baca artikel: surga dibawah telapak kaki ibu).
Anak bermental lemah inilah yang jadi masalah, mudah terombang ambing dalam kehidupan, dan tidak tahan banting.  So, jangan biarkan sang anak dididik dalam sangkar emas.  Nanti kena panas dan angin laut sedikit aja, sudah demam. 
Anak yang dimanja inilah terjadi karena ikatan emosi kasih yang kuat.   Tanpa disadari Law of Connection sangat kuat.  Hubungan emosi yang sangat kuat.  Sehingga ketika sang ibu sakit, maka sang anak yang memiliki hubungan emosi frekuensi kuat ini juga akan sakit.  Ketika sang ibu mencemaskan sang anak keluar rumah, di sekolah, dan seterusnya bla bla… maka sang anak juga tercipta demikian.   Penuh kecemasan, dan mental yang lemah.
Inilah kunci penyembuhan gangguan depresi, yaitu biasanya ada koneksi kuat dengan orang tua, entah ibu atau bapaknya.  Sama seperti keluarga saya dulu,  depresi berat akhirnya sembuh total karena ternyata koneksi kuat ada di Bapak.  Jadi ketika apapun yang terjadi pada Bapaknya, maka termbas pada anaknya.

Namun ini pulah yang jadi kunci penyembuhan, yaitu intropeksi sang bapak… keinginan kuat untuk memperbaiki program anak. Jadi ketika sang bapak intropeksi.. mengakui pada Allah bahwa selama ini dirinya salah dalam memperlakukan anak. Apapun yang terjadi pada anak, off course orang tua bertanggungjawab…  akui kesalahannya…. penyesalan minta ampun dengan Istighfar atas “apa kekhilafannya” tersebut.   Dan ikhlaskan demi namaNya.  Mintalah kepada Sang Sumber Kehidupan mengangkat kesalahannya.
Lebih bagus lagi, dengan action.  Tindakan nyata.  Inilah makna ibadah puasa.   Setelah meminta kepada Sang Kuasa dengan do’a, harus ditutup dengan tindakan, ya berpuasalah sebagai hadiah untuk kesembuhan anak.    Pintu tidak akan bergerak dengan do’a minta digerakkan.  Tapi bergeraklah…. tutup pintu.
Apapun yang saya sebut diatas adalah program pembersihan mind set dan frekuensi ini akan terimbas mengalir kepada sang anak. Karena adanya hubungan emosi frekuensi tersebut. Baru kemudian diisi program positif, do’a positif, baik dengan teknik NLP atau ilmu LAW OF CONNECTION ala  Mahakosmos yaitu menyatukan elemen positif apa yang dituju.    Elemen yang terhubung inilah yang terus menerus mengalir di jembatan frekuensi yang disatukan. Misal: kesehatan, penyembuhan,  kekuatan hati, pikiran, spiritual, kekayaan, kesuksesan, uang mengalir, dan lain-lain.
Ketika dengan intropeksi sang orang tua menjadikan sang anak mulai ada perubahan mendasar, dan tergugah ingin sembuh.  Baru kemudian sang anak mengikuti proses pembersihan mind set negatif.
Maka kelak proses kesembuhannya akan sangat signifikan.   Dan terus dijagalah hubungan positif orang tua dan anak. Tiada berubah nasib suatu kaum, ya harus kaum itu sendiri yang merubahnya.

Salam Ikhlas,
mas Kris

0 komentar: