Salam Sahabat Mahakosmos,
Banyak sekali pengalaman diri dan juga sharing
temen-temen
yang intinya: kalo habis ngomongin orang kok kepala sakit dan hawa gak
enak. Mereka yang punya otak kanan jauh lebih dominan akan
merasakan sensasi tersebut ketika ngomongin suatu obyek atau orang lain.
Frekuensi kita langsung tersambung / terkoneksi dengan frekuensi
siapapun yang
sedang kita bicarakan.
Apes deh kalo yang kita omongin itu sosok orang yang
sedang
bermasalah. What’s wrong…. ya pastilah energi masalah orang tersebut
akan
merambat di jembatan frekuensi yang sudah kita koneksikan. TANPA
DISADARI…. kita jadi kena masalah yang sama atau katakanlah pasti
mengalami masalah. Bahkan bisa jadi…. energi penyakitnya juga
merambat…mengalir kepada kita, dan
kita juga jadi sakit. PENYAKIT YANG SAMA.
Kalo sosok yang kita bicarakan mendalam tersebut ternyata memiliki program
apes… maka kita juga akan kecipratan. Jangan salahkan Tuhan kalau semua item
negatif diatas kok ikutan transfer kepada kita.
Itulah Makna Berkumpullah dengan orang Sholeh. Adalah agar
tanpa disadari koneksi yang terhubung dengan orang sholeh dalam pengertian
positif kepada sesama, dunia dan Tuhan maka dipastikan energi positif tersebut
akan mengalir pada diri kita yang meliputi hati alam bawah sadar, pikiran dan
seluruh jasad tubuh. Tersimpan, terekam dan terakumulasi menjadi program do’a
yang menjadikan. Kita menjadi insan positif alias sholeh.
Energi besar akan menular…berjalan diatas tali frekuensi
yang telah terkoneksi. Koneksi karena adanya fokus pikiran dan perasaan kita
kepada sesuatu obyek. Ketika pikiran perasaan kita terkoneksi oleh suatu obyek
yang sukses, maka energi sukses tersebut akan mengalir menjadi inspirated
tercerahkan kita untuk bergerak sukses.
Namun sebaliknya kalo pikiran perasaan kita terkoneksi oleh suatu hal
negatif
dari diri seseorang, maka masalah orang tersebut akan mengalir menjadi
program
masalah dalam diri kita. Dan tentu saja, NGERUMPI jarang sekali
ngomongin yang
positif. Karena gak seru!! Pasti yang negatif jadi bahan olokan. Tukang
ngerumpi pasti mengalami masalah sepanjang hidupnya. Ada-ada aja
masalah, halangan, hambatan. Bahkan juga sakit-sakitan ketika omongin
orang
yang ternyata punya penyakit migrain.
Ikut-ikutan.. pussiiiiing deh. Itulah kenapa agama melarang GHIBAH alias
ngomongin
kejelekan orang. Karena kita akan ikutan jadi jelek. Kita menjadi jelek,
tanpa disadari. Kita sendiri yang membuatnya. Jangan pernah menyalahkan
orang lain, apalagi Tuhan.
Sukses, positif, negatif, menderita, penyakit gak
sembuh-sembuh, beruntung atau sial….. ya karena kita sendiri yang membuatnya. Program tanpa disadari.
Salam Ikhlas
mas Kris
Salam Sahabat Mahakosmos,
Kali ini saya akan sharing tentang depresi… gangguan
pikiran akhirnya mengganggu kejiwaan dan perubahan hidup yang
extrem. Suatu pengalaman yang diajari Allah dari kasus
kehidupan keluarga sendiri dan akhirnya dari sahabat yang sharing ke tempat saya.
Mahakosmos Terapi Hati Terapi Ikhlas adalah bukan
penyembuhan melainkan pencerahan mencari penyebab permasalahan yaitu apa kunci
pemantik dari masalah tersebut.Kasus gangguan pikiran, kemudian menjadi parah dengan
adanya bisikan-bisikan sepanjang hari, akhirnya lama-kelamaan menjadi gangguan
Jiwa.
Berawal dari stress ringan yang bila tidak ditangani serius bisa menjadi
bencana besar bagi kehidupan sang korban juga terimbas kepada keluarga. So, segeralah stress ringan pada anak yang muncul sejak
dini jangan diremehkan, kelak akan menjadi cikal bakal bencana besar.
Cari penyebabnya, komunikasi dan atasi sejak dini.
Manusia adalah mahluk yang selalu diberi ujian Allah dan
perjuangan atas setiap langkah yang ingin dicapainya. Ingin pinter, ya
belajar penuh perjuangan. Ingin dapat jodoh, ya berjuang… jangan bengong
aja nunggu dipatok ayam. Ingin nikah, ya kuatkan mental dan kantong buat
persiapan. Apapun kelak yang diraih pasti ada kesulitan dan ujiannya
masing-masing. Ada yang berhasil sukses, aman, nyaman. Ada yang
tidak berhasil menghadapi ujian dan terus menerus terjerembab kepada hal yang
sama.
Kuncinya adalah manajemen masalah, yang bermuara dari
kekuatan mentalnya atau jiwanya. Yang bermental baja… masalah adalah suatu
ujian yang menjadi tantangan. Bagi yang bermental lemah…. ini yang
menjadi masalah, baru kena angin laut sedikit langsung mabuk.
Masalah ringan akan menjadi hari yang panjang dan
menyulitkan bagi yang bermental lemah… akhirnya stress, lambat laun karena
tidak ada dukungan menjadi parah. Mulai timbul praduga alias prasangka
negatif yang berlakulah hukum LAW OF ATTRACTION menarik elemen yang sama di
semesta yaitu bisikan syaithon… membisikan ke dada manusia untuk
menggelincirkan. Karena iman spirit lemah ya mudah saja tergelincir.
Bisikan-bisikan inilah yang memperparah layaknya program mindset tertanam dan
akhirnya makin dalam ke gelombang Teta yaitu jiwanya. Dan terus masuk ke
dalam ke dimensi gerbang hati kecil terdalam alias gelombang delta.
Pantas saja di coba terapi macam-macam, obat, psikiater, dan hipnosis tidak
berhasil. Karena sudah mengganggu jiwanya dan terpogram di gelombang
pikiran terdalam.
Untuk mengatasi masalah gangguan yang sudah parah inilah,
langkah awal adalah membersihkan gangguan bisikan syaithon itu yang gak
kelihatan namun bisa dirasakan keberadaannya bagi yang ber-mata hati
tajam. Bahan dasar energinya akan terdeteksi. Baru kemudian bisa diterapi meluruskan benang kusut programming negatif di
gelombang pikirannya.
Apapun itu, penyebab awalnya adalah mental, spirit, jiwa
yang lemah. Inilah kunci dasar mendidik anak bangsa yaitu dengan
memperkuat Spiritual alias mentalnya. Lemahnya mental terjadi karena perlakuan dari keluarga,
biasanya ya dari orang tua yang selalu membeda-bedakan sang anak. Menganggap
semua anak adalah sama. Kalau semua sama, nanti semua jadi
presiden dunk!! Semua anak memiliki keunikan tersendiri, dan
memiliki potensi sukses yang berbeda-beda. Penanganannya pun pasti beda.
Kenapa kok bisa beda karakter dan pola pikirnya?
Biasanya ya karena cetakan ketika sang ibu hamil. Program mind set ketika
hamil tertanam dalam janin karena sinkronisasi adanya suatu frekuensi yang
sama. Inilah LAW OF CONNECTION. Apapun masalah pikiran sang
ibu akan tertular mengalir dalam jembatan frekuensi itu. Jadilah sang
anak gak jauh dari orangtuanya. Sama-sama kencing berdiri, ibarat
pepatah. Salah ya…
Program cetakan bisa dirubah ketika sang bayi lahir, dengan
lingkungan yang positif. Namun ada yang tidak berubah, seperti gelombang
pikirannya sang anak ada yang tinggi mudah stress, ada yang sedang, ada yang
kalem, tenang, cerdas. (Silahkan baca artikel: surga dibawah telapak kaki
ibu).
Anak bermental lemah inilah yang jadi masalah, mudah
terombang ambing dalam kehidupan, dan tidak tahan banting. So, jangan
biarkan sang anak dididik dalam sangkar emas. Nanti kena panas dan angin
laut sedikit aja, sudah demam.
Anak yang dimanja inilah terjadi karena ikatan emosi kasih
yang kuat. Tanpa disadari Law of Connection sangat kuat.
Hubungan emosi yang sangat kuat. Sehingga ketika sang ibu sakit, maka
sang anak yang memiliki hubungan emosi frekuensi kuat ini juga akan
sakit. Ketika sang ibu mencemaskan sang anak keluar rumah, di sekolah,
dan seterusnya bla bla… maka sang anak juga tercipta demikian.
Penuh kecemasan, dan mental yang lemah.
Inilah kunci penyembuhan gangguan depresi, yaitu biasanya
ada koneksi kuat dengan orang tua, entah ibu atau bapaknya. Sama seperti
keluarga saya dulu, depresi berat akhirnya sembuh total karena ternyata
koneksi kuat ada di Bapak. Jadi ketika apapun yang terjadi pada Bapaknya,
maka termbas pada anaknya.
Namun ini pulah yang jadi kunci penyembuhan, yaitu intropeksi sang bapak…
keinginan kuat untuk memperbaiki program anak. Jadi ketika sang bapak intropeksi.. mengakui pada Allah
bahwa selama ini dirinya salah dalam memperlakukan anak. Apapun yang terjadi
pada anak, off course orang tua bertanggungjawab… akui kesalahannya….
penyesalan minta ampun dengan Istighfar atas “apa kekhilafannya” tersebut.
Dan ikhlaskan demi namaNya. Mintalah kepada Sang Sumber Kehidupan
mengangkat kesalahannya.
Lebih bagus lagi, dengan action. Tindakan
nyata. Inilah makna ibadah puasa. Setelah meminta kepada Sang
Kuasa dengan do’a, harus ditutup dengan tindakan, ya berpuasalah sebagai hadiah
untuk kesembuhan anak. Pintu tidak akan bergerak dengan do’a
minta digerakkan. Tapi bergeraklah…. tutup pintu.
Apapun yang saya sebut diatas adalah program pembersihan
mind set dan frekuensi ini akan terimbas mengalir kepada sang anak. Karena
adanya hubungan emosi frekuensi tersebut. Baru kemudian diisi program positif, do’a positif, baik
dengan teknik NLP atau ilmu LAW OF CONNECTION ala Mahakosmos yaitu
menyatukan elemen positif apa yang dituju. Elemen yang
terhubung inilah yang terus menerus mengalir di jembatan frekuensi yang
disatukan.
Misal: kesehatan, penyembuhan, kekuatan hati, pikiran, spiritual,
kekayaan, kesuksesan, uang mengalir, dan lain-lain.
Ketika dengan intropeksi sang orang tua menjadikan sang
anak mulai ada perubahan mendasar, dan tergugah ingin sembuh. Baru
kemudian sang anak mengikuti proses pembersihan mind set negatif.
Maka kelak proses kesembuhannya akan sangat signifikan. Dan terus
dijagalah hubungan positif orang tua dan anak. Tiada berubah nasib suatu kaum, ya harus kaum itu sendiri
yang merubahnya.