Kiat Ketika Sedang Bekerja (etika bisnis)
Prof.A.Mubarok,MA
Di antara hal-hal yang melekat pada manusia sebagai khalifah Allah adalah kewajiban menegakkan kebenaran (hukum-hukum Allah) di muka bumi dan hak mengelola/memanfaatkan alam semesta sebagai fasilitas hidup. Dari kewajiban dan hak itu lahir hukum kehidupan (sunnatullah) yaitu bahwa; (a) Untuk memperoleh sesuatu yang dibutuhkan, manusia harus melalui prosedur yang dipertanggung jawabkan, yaitu bekerja, (b) bahwa manusia berhak atas apa yang dikerjakannya secara benar, (c) bahwa manusia harus menanggung resiko dari apa yang dikerjakannya secara salah. Jika hewan hanya menikmati fasilitas alam yang disediakan Tuhan, maka manusia dituntut untuk dapat memelihara lingkungan dari kerusakan, dan melakukan rekayasa agar fasilitas alam itu terdayaguna secara optimal. Pada hakekatnya bekerja adalah paduan antara memelihara lingkungan dan melakukan rekayasa.
Secara teologis, alam semesta adalah wujud dari rahmat Allah kepada manusia, dan dalam perspektif ini bekerja atau berbisnis bukanlah usaha mencari harta, tetapi merupakan usaha memancing rahmat. Nilai suatu harta (sebagai hasil bekerja) bergantung seberapa besar ia membawa rahmat bagi kehidupan pemiliknya, disebut sebagai berkah atau barakah. Kebalikan dari rahmat, harta dapat berubah fungsinya menjadi beban dan azab yang tak tertanggungkan bagi pemiliknya. Dari itulah maka agama mengajarkan adanya etika bekerja atau etika bisnis. Diantara adab orang bekerja atau berbisnis adalah sebagai berikut:
1. Meluruskan niat, bahwa bekerja atau berbisnis itu untuk mencari ridla Allah. Jika anda berdagang, berniatlah untuk membantu konsumen memperoleh kebutuhannya. Jika anda berbisnis dalam skala besar, berniatlah untuk memperluas kesejahteraan masyarakat/rakyat, jika anda profesional, pegangteguhlah prinsip-prinsip profesional.
2. Menyeimbangkan porsi perhatian, antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrawi.
3. Mengorientasikan semua urusan pekerjaan pada fikiran jangka panjang, (hari tua, anak cucu, generasi mendatang, dan investasi akhirat/ibadah).
4. Jika berhadapan dengan pilihan sulit dalam mengambil keputusan menyangkut pekerjaan atau menyangkut proyek yang berdampak luas, sebelum mengambil keputusan hendaknya melakukan salat istikharah, yaitu mohon agar Tuhan memberi petunjuk dalam memilih hal yang terbaik baginya.
5. Jika anda seorang karyawan, hendaknya disiplin dan jujur dalam bekerja, karena keduanya akan mengantar pada ridlo Allah.
6. Jika anda seorang majikan hendaknya anda tidak mengekploitasi tenaga kerja, sebaliknya berilah upah yang memadai dan bayarkan segera. Rasulullah menyuruh kita agar mem-bayar upah buruh sebelum keringatnya kering, dan melarang mempekerjakan buruh sebelum ada kepastian tentang seberapa besar upahnya.
7. Jika anda pekerja lepas, maka giatlah anda dalam bekerja. Rasulullah mengatakan bahwa giat bekerja itu akan mendatangkan berkah hidup (al harakatu barakah).
8. Berbisnis dalam bidang yang diharamkan Tuhan, meski boleh jadi mendatangkan keuntungan yang besar dan cepat, tetapi pada akhirnya akan menyengsarakan (sekurang-kurangnya sengsara batin) karena kehilangan keberkahan. Demikian juga praktek-praktek yang diharamkan - seperti suap, korupsi, manipulasi, konspirasi jahat, meski boleh jadi melicinkan jalan, tetapi pada akhirnya akan menghilangkan makna berkah dan rahmat Allah. Praktek-praktek tersebut bukan hanya berdosa tetapi merusak sistem usaha.
9. Tunaikan kewajiban anda sebagai pengusaha kepada yang berhak, baik menyangkut hak buruh (upah), hak negara (pajak), hak Tuhan (zakat), hak masyarakat (lingkungan hidup).
10. Usaha yang berkah adalah usaha yang memberi manfaat kepada orang banyak dan memberi keuntungan yang halal.
11. Ketika anda memulai usaha atau proyek bacalah doa dibawah ini :
Allohumma ij`al awwala hadza al amro solaha wausatohu falaha wa akhirohu najaha
Artinya: Ya Allah, jadikanlah awal dari urusan ini sebagai kepatutan, dan prosesnya merupakan proses yang menyenangkan, dan berakhir sebagai keberhasilan.
Robbi auzi`ni an asykuro ni`mataka allati an`amta `alayya wa `ala wa lidayya wa an a`mala so lihan tardo hu wa adkhilni fi `iba dika as solihin
Artinya: Ya Tuhan, tolonglah aku supaya aku bisa mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada orang tuaku, dan tolonglah aku agar aku dapat mengerjakan perbuatan baik yang Engkau ridoi, dan dengan rahmat Mu, kumpulkanlah aku bersama dengan hamba-hamba Mu yang salih. (Q/s.an Naml: 19)
12. Konsekwensi berusaha atau bisnis dengan nyebut nama Allah (Bismillahir rahman nirrahim) adalah harus selalu ingat kepada Allah dalam setiap proses bisnis atau bekerja, sehingga tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh-Nya.
posted by : Mubarok institute
No comment
Post a Comment
Jumat, 11 Juli 2008
ETIKA BISNIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar